BACA JUGA: UNICEF dan Kementerian Agama RI Luncurkan Buku Hak dan Perlindungan Anak dalam Islam, Ini Tujuannya
Mengutip laman unicef.org, langkah itu menghasilkan bukti-bukti andalan untuk mendukung informasi dalam advokasi.
Lalu, mereformasi undang-undang dan memperbarui kebijakan sesuai dengan standar HAM internasional.
Kemudian, mengembangkan pakar profesional perlindungan anak; dan penyaringan serta pelacakan anggaran untuk meningkatkan manajemen keuangan publik bagi anak-anak.
UNICEF juga menyayangkan, sikap dan perilaku yang terus melanggengkan kekerasan terhadap anak perempuan dan anak laki-laki sedang ditangani melalui inisiatif perubahan sosial dan perilaku.
Termasuk perkawinan anak, selain melanggar hak-hak anak dengan memaksa mereka berhenti sekolah, juga mengakibatkan kemiskinan antargenerasi
Serta, merusak pendidikan jangka panjang mereka, kemampuan untuk mencari nafkah, dan ironisnya juga dapat bertambah jumlahnya.
Secara khusus, UNICEF mendukung kampanye nasional untuk mengakhiri pernikahan anak.
UNICEF bekerja dengan anak-anak dan remaja sebagai agen perubahan, dan membantu meningkatkan visibilitas pelanggaran hak anak dan mendorong debat publik terbuka tentang isu-isu utama.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News