Kenalkan Pertanian Terpadu
Praktisi pertanian terpadu dari Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Kabupaten Purbalingga, Sidik Syaifudin menjelaskan, sistem terintegrasi mampu meningkatkan ketahanan pangan sekaligus memperkuat ekonomi desa.
Karena dengan mengelola berbagai sumber daya ini secara terintegrasi, kita tidak hanya menciptakan ketahanan pangan.
“Tetapi juga meningkatkan ekonomi lokal dengan memanfaatkan semua potensi yang ada,” tuturnya.
Ia menambahkan, pertanian terpadu juga menjadi solusi ramah lingkungan karena mampu mengurangi limbah.
Serta dapat menekan biaya produksi, hingga menghadirkan konsep zero waste.
Sebab sistem ini menghadirkan manfaat besar, mulai dari lingkungan yang lebih bersih, efisiensi biaya pakan dan pupuk.
“Hingga peningkatan produktivitas serta pendapatan keluarga,” katanya.
Ia menjelaskan, inovasi lainnya adalah budidaya cacing African Night Crawler (ANC) yang berfungsi mempercepat proses pengomposan.
Menurut Sidik, cacing ini tidak hanya menghasilkan pupuk organik berkualitas, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan masyarakat.
Tim Pelaksana PPK Ormawa UKMPR, Rifky Dwi Rahmat Prakoso dan Karel Tsalasatir Riyan memaparkan manfaat digitalisasi bank sampah melalui aplikasi “CIPTA MURI”.
Karel menjelaskan bahwa aplikasi ini dirancang untuk memudahkan masyarakat dalam pencatatan dan pengelolaan sampah.
Melalui aplikasi daring, masyarakat dapat mencatat dan melaporkan sampah yang terkumpul serta mengelola hasil sampah dengan lebih produktif.
Harapannya program ini dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan bank sampah.
Serta memberi dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat.
“Masyarakat dapat mengakses aplikasi CIPTA MURI melalui laman https://ciptamuri.com,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News













