TABLOIDELEMEN.com – Memasuki bulan September, kita pasti mengingat Vina Panduwinata besama lagu yang dinyanyikannya dengan judul “September Ceria”.
“September ceria…milik kita bersama..” Selamat datang September, bulan yang identik dengan penuh kecerian.
Setidaknya 39 tahuh telah berlalu sejak lagu September Cerita pertama kali dirilis ke publik.
Lagu ini penuh pesan keceriaan tersebut menjadi sebuah karya yang kerap tergiang di bulan September serta syarat makna indah dalam setiap bait.
Mesikupun tembang lawas yang dirilis pada 1982, namun lagu September Ceria ini tetap menjadi popular sampai saat ini.
Vina Panduwinata ingat jelas ketika dirinya pertama kali diperdegarkan lagu tersebut oleh James F. Sundah, sosok di balik lagu September Ceria.
Pertama kali mendengar lagu tersebut, Vina pun langsung setuju untuk menyanyikannya. Padahal kala itu, James membawa gitar dan menyanyikan lagu September Ceria saat berkumpul.
“Waktu itu saya ingat banget, tahun-tahun itu. James F. Sundah dengan gitarnya treng-treng, belum lagi ada suata tak tok tak tok dari luar, tapi saat itu saya merasa lagu ini kok asyik banget gitu,” ujar Vina Panduwinata
Keinginan Vina langsung di respons Addie MS yang juga tertarik dengan lagu September Ceria.
Karena banyak sisi yang bisa digali lebih dalam, tidak berarti proses rekaman lagu September Ceria berjalan tanpa hambatan.
Sebab harus melewati diskusi yang panjang hingga menemukan formula yang pas.
Kekompakan tersebut juga mereka bawa saat menggarap album Citra Pesona, yakni album studio ke-2 dari Vina Panduwinata yang rilis pada tahun 1982.
Album ini juga dihasilkan setelah melalui diskusi yang panjang.
Hasil album yang terdiri dari 10 lagu itu dirampungkan selama lima hingga enam bulan lamanya. Sehingga tak mudah bagi Vina untuk meliris dua hingga tiga album setiap tahun.
Menuru James, September menjadi bulan yang istimewa bagi negara-negara di bagian utara dan selatan yang memiliki empat musim.
Nah itu awal mula kalimat September Ceria yang selalu melekat hingga kini

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update artikel lainnya di Google News