Namun, pihaknya menemukan keanehan dari data tersebut lantaran tidak ada sistem di Telkom Indonesia yang menyimpan riwayat pencarian internet dan data pribadi pelanggan secara berdampingan.
Oleh karenanya, dia meyakini data yang diduga merupakan data pelanggan IndiHome yang bocor tersebut bukan data pelanggan IndiHome yang sesungguhnya.
“Kesimpulannya, tidak ada sistem yang di-breach dan dapat diduga data yang dipublikasikan di forum hasil fabrikasi,” tegasnya.
Kemudian terkait domain @telkom.net yang terdapat pada data tersebut, dia menjelaskan Telkom Indonesia tidak menggunakan email @telkom.net untuk kepentingan perusahaan maupun layanan pelanggan.
“Jadi fungsinya bukan sebagai email. Format telkom.net ini digunakan Telkom sebagai domain atau user ID IndiHome,” ucapnya.
EGM Information Technology Telkom Indonesia Sihmirmo Adi menambahkan, terdapat inkonsistensi antara keterangan periode data yang diklaim dibobol pada Agustus 2022.
Berdasarkan hasil investigasi, ternyata ditemukan data tersebut dibuat sejak 25 Maret 2021.
“Kita sudah melakukan investigasi dan hasil investigasi yang pertama bahwa metadata file itu dibuat atau dibentuk pada tanggal 25 Maret 2021. Jadi sudah ada inkonsistensi dari situ,” ungkap Sihmirmo.
Diberitakan sebelumnya, sebuah akun Twitter Teguh Aprianto @secgron mengungkapkan, data 26 juta pelanggan IndiHome dijual di sebuah forum.
“Tahun 2020 kemarin kita berhasil menekan @IndiHome untuk mematikan tracker milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan.
Sekarang 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis. Ternyata berikut dengan nama dan NIK,” tulis akun Twitter tersebut pada Minggu 21 Agustus 2022.
Pemilik akun mengatakan, riwayat pencarian internet pelanggan dicuri dan diidentifikasi nama, jenis kelamin, dan NIK dari data pelanggan.
Data-data pribadi ini, kata pemilik akun Twitter @secgron, dapat digunakan untuk mempermalukan pelanggan jika jatuh ke tangan yang salah.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News