Tangkisan Jadi Desa Devisa, Gula Kelapa Organik Tembus Ekspor

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengukuhkan Desa Tangkisan, Kecamatan Mrebet sebagai Desa Devisa, Jum'at 6 September 2024.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengukuhkan Desa Tangkisan, Kecamatan Mrebet sebagai Desa Devisa, Jum'at 6 September 2024.

TABLOIDELEMEN.com – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengukuhkan Desa Tangkisan, Kecamatan Mrebet sebagai Desa Devisa, Jum’at 6 September 2024.

Produksi gula kelapa menjadi potensi unggulan pertanian di Purbalingga.

Ada sekitar 5400 hektare lahan perkebunan kelapa dengan sekitar 8500 penderes.

Bacaan Lainnya

Sektor ini pula yang membawa Kabupaten Purbalingga memdapatkan apresiasi Primaniyarta Award sebagai kabupaten pendukung ekspor oleh Kementerian Perdagangan RI.

“Gula kelapa kita sudah ekspor ke luar negeri. Termasuk dari Desa Tangkisan. Ada yang ke Amerika, Republik Ceko dan beberapa negara Eropa lainya, termasuk Belanda,” katanya dalam acara Pertemuan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pengrajin Industri Gula Kelapa Organik (Keeping Mas Bunga Palm).

Ia menjelaskan, masyarakat Desa Tangkisan mayoritas memiliki mata pencaharian penderes.

Sekaligus produsen gula kelapa berhasil memasarkan produknya ke luar negeri.

“Para penderes dan pengrajin gula kelapa di Tangkisan ini punya peran luar biasa dalam meningkatkan perekonomian daerah,” kata Bupati Tiwi dalam rangka menuju ‘Desa Devisa’ ini.

Menurut Bupati Tiwi, perkembangan industri gula kelapa di Purbalingga cenderung stabil, bahkan saat Pandemi Covid-19 lalu.

Sehingga tidak heran, setelah Pandemi Covid-19 selesai tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Purbalingga bisa melesat dari -1,32% menuju 5,42% di atas rata-rata nasional dan provinsi.

“Kita dari Pemkab Purbalingga akan terus memfasilitasi agar bagaimana produktivitas gula kelapa bisa berkelanjutan dan membantu mempermudah ekspor,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *