Tahun ajaran 2022/2023 di jenjang SMA tidak ada lagi penjurusan atau kepeminatan IPA, IPS, atau Bahasa.
Hal ini merupakan konsekuensi dari kurikulum Merdeka Belajar.
Kurikulum merdeka mulai dipakai, tapi masih ada yang memakai Kurikulum 2013,” jelas Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng Suyanta dalam keterangannya di laman resmi jatengprov.go.id
Ia merinci, dalam mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA/SMK 2022 di Jawa Tengah ada perbedaan dengan pelaksanaan PPDB tahun 2021.
Perbedaannya terletak pada sistem pradaftar, tidak adanya penjurusan di SMA, serta jalur afirmasi untuk anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena COVID-19.
“Untuk PPDB 2022 SMA/SMK di Jawa Tengah tetap secara daring. Bisa melihat dan memahami di laman ppdb.jatengprov.go.id,” katanya.
Ia memaparkan, nantinya pihak sekolah terdekat akan langsung melakukan verifikasi setelah calon siswa mengunggah data sebelum melakukan pendaftaran.
“Hal yang baru adalah siswa mengunggah berkas dulu, tapi belum mendaftar. Nanti akan ada verifikasi oleh sekolah terdekat. Tujuan supaya jangan sampai salah memasukan data. Tahun kemarin ini tidak ada,” kata Suyanta
Kemudian jalur afirmasi, Kalau tahun kemarin hanya untuk siswa miskin, anak tenaga kesehatan.
“Sekarang ada tambahan untuk anak yatim piatu, yang orang tuanya meninggal karena COVID-19,” jelasnya.
Sebagai informasi, PPDB SMA/SMK mulai 18 Mei 2022 dengan penetapan zonasi. Kemudian pengumuman PPDB pada 10 Juni 2022. Pengajuan akun dan verifikasi berkas pada 15-28 Juni 2022.
Pada 29 Juni sampai 1 Juli 2022 merupakan masa pendaftaran PPDB dan perubahan sekolah pilihan. Selanjutnya, 2-3 Juli 2022 adalah jadwal evaluasi dan pengaduan
Kemudian pengumuman hasil pada 4 Juli 2022.
Adapun 5-7 Juli 2022 merupakan masa daftar ulang bagi mereka yang lolos di sekolah negeri.
Tahun ajaran baru 2022-2023 mulai serentak pada 18 Juli 2022.
Sementara itu dari data Disdikbud Jateng ada 595 SMA dan SMK negeri di Jateng dengan kapasitas tampung 217.781 siswa.
Sedangkan lulusan SMP sederajat tahun 2021/2022 sebanyak 522.295 siswa.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update artikel lainnya di Google News