TABLOIDELEMEN.com – Suranto, Pemuda Tani di Kecamatan Pengadegan mengembangkan mesin alat pemipil jagung mini (corn sheller) mini.
Alat pemipil jagung mini kreasi Suranto dengan biaya produksi Rp 2,8 juta ini mampu memipil jagung hingga 50 kilogram (kg) dalam satu jam.
“Alat ini efektif memangkas biaya produksi petani jagung saat musim panen, khususnya di proses pemipilan. Apalagi jika pemipilan menggunakan cara manual,”ujar Suranto yang juga Ketua Kelompok Pemuda Tani Mekar Kates Pengadegan ini di sela-sela acara Sambang Tani di Pendopo Sipanji Desa Tumanggal, Pengadegan, Kamis 10 Oktober 2024.
Suranto bercerita, sebelum membuat alat ini, ia dan rekannya melakukan observasi dan mencari referensi pembuatan alat dari tayangan di Youtube.
Setelah melalui tiga kali percobaan, mesin pemipil jagung mini ini pun baru layak untuk membantu proses pemipilan jagung hasil panen.
Koordinator BPP Kecamatan Pengadegan, Sri Haryanti mengatakan, jagung merupakan komoditas nomor tiga yang kerap ditanam oleh petani di Pengadegan.
Setelah singkong dan kencur, hampir 11 ribu petani yang tergabung di 67 kelompok tani di Pengadegan menanam jagung saat musim tiba.
“Untuk itu, kami memotivasi para petani untuk bisa mengembangkan atau menciptakan alat pemipil jagung ukuran mini. Ringan dan efisien untuk mengantisipasi saat musim panen jagung tiba,” katanya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Mukodam memberikan apresiasi kepada tokoh pemuda tani yang berhasil berinovasi dengan membuat alat pemipil jagung mini yang sangat bermanfaat untuk petani, khususnya para petani jagung.
“Inovasi seperti ini yang kami inginkan dan perlu apresiasi. Karena mempermudah masyarakat juga mengurangi ongkos panen yang nantinya menghasilkan income luar biasa bagi petani,” katanya
Data BPP Kecamatan Pengadegan menunjukan, lahan sawah seluas 23,2 ha, dan lahan kering seluas 2.580 ha.
Lahan kering ini terdiri dari tegalan 1.227 ha, perkebunan 508 ha, hutan rakyat 841,7 ha.

Menulis itu tidak selalu dengan paragraf-paragraf yang panjang. Menulislah tentang perasaan kita dan tentang apa yang ada dipikiran kita. Tanpa tersadar, kita sesungguhnya telah menulis.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News