TABLOIDELEMEN.com – Sudjianto menjadi Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purbalingga periode tahun 2022 – 2027.
Dia dilantik bersama Muhammad Imron, Suparna, Mashudi Munir Al Hafidz dan Sukarman sebagai Wakil Ketua oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) di Pendopo Dipokusumo, Jum’at 21 Oktober 2022
Pada kesempatan ini, Bupati Tiwi berpesan agar Baznas Kabupaten Purbalingga bisa memaksimalkan potensi zakat dari Aparatur Sipil Negara ASN.
“Potensi zakat Kabupaten Purbalingga sangat luar biasa, apabila kalau kita lihat dari ASN nya saja, bisa mencapai Rp 15 – 16 miliar,” kata Bupati Tiwi.
Ia menyebut, jumlah ASN Pemkab Purbalingga berjumlah 8 ribu lebih. Belum termasuk ASN unsur Kemenag Purbalingga dan lainnya.
Bupati Tiwi memastikan, jika zakat bisa dimaksimalkan hingga Rp 15 miliar, maka penurunan angka kemiskinan di Purbalingga bisa maksimal.
“Ini apabila perolehan Rp 15 miliar benar-benar menetas,” katanya.
Hanya saja realisasi pengumpulan zakat oleh Baznas Kabupaten Purbalingga saat ini hanya mencapai Rp 2 – 3 miliar atau masih jauh dari target ideal.
Oleh karena itu, pada acara ini Bupati juga mengumpulkan unsur OPD, UPT, Pemerintah Kecamatan dan BUMD untuk membantu membesarkan Baznas.
Untuk itu, Bupati mengarahkan untuk ada regulasi payung hukum yang bisa mendorong pengumpulan zakat bisa maksimal.
Bupati juga akan mengajak Baznas Purbalingga untuk mempelajari upaya Baznas Kabupaten Karanganyar yang mampu mengumpulkan zakat ASN hingga Rp 24 miliar.
“Tahun depan harus mulai ada langkah-langkah yang dilakukan, sudah ada regulasi dan kebijakan yang dibuat agar pengumpulan zakat bisa lebih maksimal. Kalau perlu dibentuk UPZ tidak hanya di jajaran OPD akan tetapi di tataran desa ini akan saya buat,” kata Bupati.
Ke depan Bupati berpesan agar Baznas selalu bersinergi dengan pemerintah untuk bersama-sama menangani kemiskinan ekstrim.
Bupati memberi target kepada pengurus Baznas yang baru untuk bisa mengumpulkan zakat dengan perolehan yang selalu meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News