Filosofi Soedirman Fashion Street
Ia menyebut, filosofi Soedirman Fashion Street merupakan bagian dari upaya keberpihakan untuk meneladani bagaimana menggunakan produk asli UMKM lokal.
“Selain itu juga bagian dari gerakan Cinta Buatan Indonesia,” katanya.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan, Soedirman Fashion Street ini dalam rangka launching batik motif Soedirman. Nantinya, ASN Pemkab Purbalingga wajib mengenakan batik ini sebagai seragam .
“Nantinya ke depan kita akan sosialisasikan kepada jajaran ASN Pemkab Purbalingga. Setiap hari Kamis menggunakan seragam batik lokal, kita wajibkan mengenakan batik motif Soedirman ini,” katanya.
Bupati menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong memotivasi pembatik dan fashion desainer untuk terus berkarya.
Sedangkan Jenderal Soedirman menjadi tema utama, hal ini mengingat Pahlawan Nasional yang satu ini lahir di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga.
Tentu hal ini menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Purbalingga.
“Kita dedikasikan dalam batik motif Soedirman ini untuk beliau. Kewajiban kita untuk mengenang jasa dan perjuangan Jenderal Soedirman dan yang masih sehat mendapat kekuatan untuk melanjutkan perjuangannya,” katanya.
Untuk penampil terbaik Soedirman Fashion Street, Juara I RSUD Goeteng Taroenadibrata, Juara II Perumdam Tirta Perwira dan Juara III DPUPR.
Pembatik terbaik, Juara I Sentra Batik Koko Tio Penambongan (dikenakan oleh Sekretariat DPRD), Juara II Sentra Batik Desa Metenggeng dan Pekiringan (dikenakan oleh BPR BKK),
Kemudian, Juara III Sentra Batik Desa Selabaya dan Mewek (dikenakan Bakeuda). Desain mode pakaian terbaik diraih oleh Juara I Siswati, Juara II Zul Mustofa dan Juara III Saini

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News