SPMB 2025 di SMP Negeri 2 Purbalingga
Wakil Kepala SMP Negeri 2 Purbalingga Bidang Humas, Septiningsih menjelaskan, SPMB ini mulai 23 Juni 2025 hingga 5 Juli 2025.
SPMB ini menggunakan sistem online, bisa melakukan secara mandiri dari rumah dan, melakukan verifikasi di sekolah.
Namun demi pelayanan yang maksimal, pihaknya juga membuka layanan bantu pendaftaran untuk membantu orang tua dan calon murid mendaftar ke sekolah pilihannya.
“Jadi bagi orang tua atau calon murid yang ingin memperoleh bantuan dalam pendaftaran, bisa menyiapkan dokumen asli, datang ke sekolah dan ikuti alurnya,” katanya.
Ia menambahkan, untuk orang tua atau calon murid yang sudah membuat akun, tinggal memverifikasi berkas.
“Bawa berkas atau dokumen pendaftaran lengkap, dan ikuti alur pendaftaran di SMP Negeri 2 Purbalingga,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam SPMB ini terbagi dalam empat jalur pendaftaran, yaitu domisili, prestasi, afirmasi, dan mutasi
“Semuanya harus dengan persyaratan yang harus terpenuhi sesuai jalurnya,” tuturnya.
Ia menjelaskan, dalam SPMB ini terbagi dalam 45% jalur domisili, 20% afirmasi, 30% prestasi dan 5% Mutasi.
Untuk seleksi Jalur Domisili memperhatikan domisili calon murid berdasarkan klasifikasi pembagian wilayah domisili 1 dan domisili 2.
Serta titik koordinat alamat domisili calon murid sesuai Kartu Keluarga dengan titik koordinat satuan Pendidikan.
Rinciannya untuk jalur domisili di SMP Negeri 2 Purbalingga meliputi domisil 1 adalah Kelurahan Bancar.
Lalu, untuk domisili 2, Kecamatan Purbalingga meliputi Purbalingga Wetan, Purbalingga Kidul, Purbalingga Kulon, Purbalingga Lor, Penambongan, Kedungmenjangan Jatisaba, Wirasana, Kembaran Kulon, Kandanggampang, Toyareja, dan Bojong.
Kemudian wilayah Kecamatan Kaligondang meliputi Desa Penaruban, Kembaran Wetan,Kalikajar, Sempor Lor, Lamongan, Brecek, Slinga.
Untuk wilayah Kecamatan Kalimanah meliputi Kelurahan Karangmanyar dan Kalikabong
“Serta Kelurahan Karangsentul wilayah Kecamatan Padamara. Untuk wilayah Kecamatan Bojongsari meliputi Desa Galuh dan Brobot,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News