Menjuarai lomba desainer
Walaupun sudah pernah menjuarai lomba desainer di tahun 2019, Siswati belum membuka orderan. Kegiatan desainer masih menjadi sambilan setelah bekerja sebagai kasir di Toko Kurni Plastik Purbalingga.
Kemudian di tahun 2021 inilah Siswati mulai memfokuskan membuka orderan dan resign dari tempat kerjanya.
Guna menjalankan usahanya, Siswati sekarang dibantu oleh 2 orang karyawannya yang semuanya laki-laki. Yang keduanya masih saudara dan kerabatnya.
“Ternyata laki-laki mempunyai kesabaran dan keuletan dalam menjahit baju. Untuk desain, pola dan memotong kain saya lakukan sendiri,” tambahnya.
Ketika ditanyakan terkait tarif, Siswati mengatakan tergantung desainnya, tergantung kerumitannya yakni antara 350-1 juta rupiah.
Jika tidak terlalu rumit satu stel baju bisa dikerjakan 1 sampai 3 hari. orderan masih sekitaran wilayah Purbalingga saja.
“Dekranasda Lampung juga pernah bekerjasama dengan kami untuk membuat desain baju yang digunakan untuk kegiatan Fashion Show baru-baru ini,” tambahnya.
Untuk mengikuti kontes desainer biaya yang dibutuhkan untuk operasional dan akomodasi kurang lebih 5 juta-an.
“Alhamdulillah saya sering dibantu oleh BLK Semarang untuk mengikuti kegiatan kontes desainer,” ujarnya.
Siswati bercita-cita bisa menjadi desainer nasional yang nantinya bisa membawa nama harum Purbalingga seperti Sean Seila yang bisa tembus ke Paris.
“Saya mengambil genre lebih ke anak muda milenial, kalau dulu masih untuk wanita, sekarang sudah mencoba untuk yang laki-laki,” pungkasnya.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update artikel lainnya di Google News