Sidang BPUPKI 1 Juni 1945, Soekarno Munculkan Gagasan Dasar Negara Pancasila

Suasana sidang BPUPKI 1 Juni 1945 saat Ir. Sukarno sedang menyampaikan gagasan dasar Negara Pancasila. Sumber Foto: pengajar.co.id.
Suasana sidang BPUPKI 1 Juni 1945 saat Ir. Sukarno sedang menyampaikan gagasan dasar Negara Pancasila. Sumber Foto: pengajar.co.id.

TABLOIDELEMEN.com – BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia merupakan badan yang dipersiapkan untuk merumuskan segala sesuatu yang berkaitan dengan kemerdekaan rakyat Indonesia.

Panglima Tentara Jepang, Kumaciki Harada mengumumkan berdirinya BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945.

Atas nama pemerintah Jepang, dikatakan bahwa pembentukan lembaga ini adalah realisasi janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada rakyat Indonesia.

Pengangkatan pengurus dan anggota pada tanggal 29 April 1945 yang bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang, Tenno Heika.

Ketua BPUPKI adalah dr. KRT Radjiman Wediodiningrat.

Bacaan Lainnya
Acer Intel

Kemudian Ichibangase Yoshio dan R. P. Suroso sebagai Wakil Ketua.

Selain itu, tujuh orang wakil dari Jepang dijadikan anggota luar biasa.

BPUPKI tercatat melakukan sidang selama dua kali dan masa reses satu kali.

Pertama kali (28 Mei – 1 Juni 1945), Sidang Kedua (10 – Juli 1945), Masa Reses (2 Juni – 9 Juli 1945).

1.Sidang pertama BPUPKI

Sidang pertama BPUPKI berlangsung dari tanggal 28 Mei sampai 1 Juni 1945.

Hari pertama sidang BPUPKI tanggal 28 Mei 1945, pada pukul 10.00 WIB di Gedung Tyuuoo Sangi-In (sekarang Departemen Luar Negeri, Pejambon, Jakarta).

Pengibaran bendera Hinomaru dan Sang Saka Merah Putih menjadi acara pertama sebelum mulai.

Kemudian prosesi amanat Saikoo Sikikan atau Panglima Tentaram dan pelantikan anggota dan nasihat Gunseikan atau Kepala Pemerintahan Militer.

Dalam amanatnya, Saikoo Sikikan mengatakan bahwa mendirikan negara merdeka yang baru bukanlah hal yang mudah.

Apalagi jika tidak dengan jalan mempelajari, menyelidiki, dan merencanakan dulu.

Sedangkan Gunseikan memberi nasehat bahwa jika suatu bangsa hendak meneguhkan kemerdekaannya, maka ia harus lebih dulu meneguhkan keyakinannya.

Kemudian, selain itu ia menegaskan bahwa bangsa tersebut harus mendapat pembelaan dan tenaga rakyat yang kuat untuk masa perjuangan kemerdekaan dan seterusnya.

Berdirinya bangsa Indonesia berarti terlepasnya dari belenggu penjajahan.

Pada hari kedua sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945, mulai mendengarkan pidato dari para anggota yang datang.

Yaitu Muhammad Yamin, Margono, Sosroningrat, Wiranatakusuma, Soemitro, Woerjaningrat, Soerjo, Soesanto, Dasaad, Rooseno, dan Aris P.

Pada hari ketiga sidang BPUPKI tanggal 30 Mei 1945, adalah mendengarkan pidato dari Mohammad Hatta, Agus Salim Samsoedin, Wonsonegoro, Soerachman, Abdul Kadir, Soewandi, Abul Rahim, Soekiman dan Soetardjo.

Pada hari keempat sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945, adalah mendengarkan pidato dari Muhammad Yamin, Sanusi, Soekardjo, Soekarno, Soepomo dan Hadikoesoemo.

Selain acara mendengarkan pidato, yakni sebelum acara jamuan makan undangan Gunseikan di Hotel Mikayo, Suroso mengangkat Panitia Pernyataan Hari dengan ketua Otto Iskandar Dinata.

Pembacaan hasil dari perundingan pada tanggal 1 Juni 1945.

Lalu, pada hari kelima sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, adalah mendengarkan pidato dari Baswedan, Muzakkir, Sukarno, J. Latuharhary, dan Soekardjo.

Sementara pada tanggal 1 Juni 1945 ini, Soekarno mengeluarkan gagasannya tentang dasar negara Pancasila.

Pos terkait

 Promo Laptop 2025