Serius Turunkan Prevalensi Stunting, Ini Langkah Pemkab Purbalingga

stanting
stanting

Serius turunkan angka prevalensi stunting, Pemerintah Kabupaten Purbalingga menangani stunting mulai dari hulu

Langkah ini melalui support dukungan kepada keluarga yang rentan terhadap stunting, pendampingan kepada calon Pengantin hingga tiga bulan.

“Ada aplikasi dari BKKBN ELSIMIL untuk memantau calon pengantin mulai dari usia, riwayat penyakit dan lainnya. Yang lolos screening akan mendapatkan sertifikat sebagai Calon pengantin,” kata Kabid KB Dinsosdalduk KBP3A Kabupaten Purbalingga, Puji Sri Rahayu saat Pertemuan Tim Stunting dalam rangka aksi 2 Konvergensi Stunting, di Gedung Andrawina Komplek Owabong Bojongsari, Senin 23 Mei 2022

Bacaan Lainnya

Ia menambahkan, Pemkab Purbalingga juga melakukan pendampingan kepada ibu hamil untuk memantau asupan gizi.

Bidang KB juga akan memantau ibu melahirkan bahwa 40 hari pasca melahirkan si ibu harus sudah melakukan KB sehingga bisa mengatur 4 T.

“Untuk mengatur agar Tidak terlalu muda nikahnya, tidak terlalu tua hamilnya (tidak lebih dari 35 tahun), tidak terlalu banyak anaknya (dua anak lebih sehat) dan tidak terlalu sering,” imbuhnya.

Kabid Kesmas Purbalingga, Bambang Sucipto menyatakan, penanganan stunting harus secara sistematis, perencanaan matang serta aksi-aksi nyata dan evaluasi.

Saat ini angka stunting di Purbalingga terus turun dan berada di kisaran 15,6 persen .

“Presiden mentargetkan di akhir 2024 angka stunting di Indonesia berada di angka 14 persen sehingga kita harus terus berusaha menurunkannya,” tuturnya.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *