Senandung Tembang Macapat Karya Sastra Jawa Kaya Makna

Senandung tembang macapat dulu terdengar tanpa menggunakan iringan apapun, dan lebih mengutamakan pada makna yang terkandung di dalam syairnya.
Senandung tembang macapat dulu terdengar tanpa menggunakan iringan apapun, dan lebih mengutamakan pada makna yang terkandung di dalam syairnya.

8.Durma

Durma merupakan fase kehidupan harus lebih banyak didermakan untuk orang lain, bukan mencari kenikmatan hidup lagi (gula).

Macapat ini menggambarkan peristiwa duka, selisih, dan juga kekurangan akan sesuatu berkarakter tegas, keras, dan amarah yang menggebu-gebu.

9.Pangkur

Pangkur merupakan fase uzla (pangkur=menghindar), fase menyepi, fase kontemplasi, mendekatkan diri kepada Gusti Allah

Tentunya menjauhkan diri dari gemerlapnya hidup. Tembang ini berkarakter gagah, kuat, perkasa, dan hati besar.

10.Megatruh

Megatruh merupakan fase penutup kehidupan dunia di mana roh meninggalkan badan (megat=memisahkan). Tembang ini mengisahkan kesedihan dan kedukaan.

Bacaan Lainnya
Oxygen

11.Pucung

Pucung merupakan fase kembali kepada Allah, Sang Murbeng Dumadi, Sangkan Paraning Dumadi.

Mulai dengan menjadi pocung (jenazah), fase menuju kebahagiaan sejati, bertemu dengan yang Maha Suci.

Ada pula yang mengatakan pucung berasal dari kudhuping gegodhongan atau kuncup dedaunan yang segar, tembang ini menceritakan hal-hal lucu dan tebak-tebakan.

Pos terkait