Sejarah dan Keutamaan Isra Miraj, Bukti Surga dan Neraka Nyata

Sejarah dan Keutamaan Isra Miraj, Bukti Surga dan Neraka Nyata
Sejarah dan Keutamaan Isra Miraj, Bukti Surga dan Neraka Nyata

TABLOIDELEMEN.com – Isra Miraj menjadi peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Peristiwa ini terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-12 kenabian Nabi Muhammad SAW.

Ketika Nabi itu, Muhammad SAW sedang berada di Masjidil Haram di Mekkah.

Bacaan Lainnya
Montage dibuat

Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Yerusalem dengan menggunakan Buraq.

Setelah sampai di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan ke Sidratul Muntaha yang berada di lapisan langit ke tujuh.

Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para Nabi terdahulu pada setiap lapisan yang dilewati.

Pada lapisan langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah mendirikan salat sebanyak 5 waktu dalam satu hari.

Isra Miraj memiliki banyak keutamaan dalam Islam mengait dengan kesucian hati setiap umat Islam dapat memperteguh keimanan kepada Allah SWT, sang Maha Kuasa.

Berikut ini beberapa keutamaan Isra Miraj, di antaranya :

1.Bukti Surga dan Neraka Nyata

Tergambar jelas dalam perjalanannya, Nabi Muhammad SAW melihat surga dan neraka adalah yang tempat yang nyata, dan akan dihuni oleh manusia setelah kematian.

2.Bukti Islam Adalah Agama Yang Benar

Peristiwa Isra Miraj merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW. Terbukti mukjizat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang benar dan berasal dari Allah SWT, sang pencipta alam semesta.

3.Bukti Kebesaran Allah SWT

Peristiwa Isra Miraj merupakan bukti kebesaran Allah SWT.

Yakni perjalanan Nabi Muhammad dari Mekkad ke Yerusalem dan naik ke langit ketujuh dalam waktu semalam merupakan hal yang tidak mungkin terjadi menurut logika manusia.

Peristiwa Isra Miraj adalah murni kekuasaan Allah SWT, sang pemilik Alam Semesta yang Maha Mengetahui dan Maha Berkehendak, yang mana tak bisa masuk dalam nalar manusia.

Hal ini sesuai dengan QS Al-Isra 17:1, yang berbunyi : “Sub-hannallazi asra bi abdihi lailam minal-masjidil harami ilal-masjidil-aqsallazi barakna haulahu linuriyahi min ayatina, innahu huwas-sami’ul-basir”.

Artinya :  “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Pos terkait

Montage dibuat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *