Sambang Tani di Purbalingga, Bupati Tiwi Siap Fasilitasi Kegiatan Konservasi

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi dalam acara Sambang Tani Kecamatan Kutasari, di Balai Desa Candinata, Senin 12 Agustus 2024.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi dalam acara Sambang Tani Kecamatan Kutasari, di Balai Desa Candinata, Senin 12 Agustus 2024.

TABLOIDELEMEN.com – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengingatkan pentingnya mengembalikan debit air di setiap mata air.

Agar kepentingan pengairan pada pertanian tidak mengalami kekurangan.

“Saya mengajak seluruh elemen untuk melakukan upaya konservasi air. Pemkab Purbalingga juga siap memfasilitasi apa yang jadi kebutuhan dalam proses konservasi ini,” kata Bupati Tiwi dalam acara Sambang Tani Kecamatan Kutasari, di Balai Desa Candinata, Senin 12 Agustus 2024.

Bupati mengimbau untuk melakukan gerakan konservasi.

Sebab konservasi air merupakan langkah jangka panjang untuk membenahi kualitas pengairan.

Bacaan Lainnya
 Kecap ABC

Meski demikian, Ia juga menyiapkan solusi lain guna meningkatkan debit air untuk pertanian.

“Bagi wilayah yang kekurangan akses irigasi, tahun 2025 kami memiliki program irigasi perpompaan menggunakan tenaga surya yang tidak membutuhkan bahan bakar,” katanya.

Bupati mengapresiasi petani di wilayah Kecamatan Kutasari. Sebab sejumlah kelompok telah mampu melakukan intensifikasi pertanian sehingga mampu 3 kali panen padi dalam setahun.

Beberapa kelompok tersebut antara lain berasal dari Desa Limbangan, Candiwulan, Karanglewas, dan Karangklesem.

Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kutasari, Lulut Hasrie Saptiwi mengungkapkan permasalahan utama terkait konservasi air.

Salah satunya alih fungsi lahan wilayah atas yang tadinya hutan jadi lahan pertanian.

“Daerah atas yang sebagai daerah tangkapan air permasalahan yang kita hadapi adalah menurunnya kepadatan vegetasi, jadi agak cukup kritis daerah di sana,” katanya.

Sejumlah upaya telah terlaksana, yakni mengadakan gerakan menanam tanaman konservasi dan buah-buahan di 5 areal mata air.

Pihaknya juga mengajak menjaga kelestarian mata air dan sungai merupakan tanggungjawab bersama.

“Kami menggagas barangkali perlu kerjasama dengan Dinas Pendidikan terkait mata pelajaran konservasi kepada muatan lokal mungkin di dalamnya ada pertanian,” katanya.

Sebagai informasi, Desa Karangjengkol merupakan desa ujung atas pada Kecamatan Kutasari yang sebagian wilayahnya merupakan kaki Gunung Slamet.

Desa ini juga salah satu penyuplai kebutuhan air untuk pertanian di wilayah Kutasari.

Pos terkait

 Promo Laptop 2025

Tinggalkan Balasan