TABLOIDELEMEN.com – Organisasi Berbudaya LOVE bukan sekadar buku teori. Ini adalah manifesto kepemimpinan modern.
Anthony Cottan, Ph.D., mengajak pembaca menelusuri kisah transformatif, menyingkapkan rahasia membangun perusahaan kuat melalui inti emosional paling mendasar: cinta.
Cottan, seorang praktisi dan akademisi berpengalaman, membagikan pelajaran berharga yang ia kumpulkan selama bertahun-tahun merancang lingkungan kerja produktif.
Pembaca menemukan fakta-fakta solid, mendukung premisnya: pemimpin sukses memprioritaskan rasa hormat dan empati.
Cerita mengalir, membawa kita memahami urgensi pemimpin menanamkan budaya LOVE yakni Love, Ownership, Vision, Empathy sebagai fondasi strategis.
Ia memperlihatkan bagaimana kepemimpinan Anthony Cottan Ph.D. menolak praktik-praktik manajemen kuno, menggantinya dengan pendekatan memberdayakan karyawan secara tulus.
Selalu memberikan contoh konkret. Suatu perusahaan, dahulu bergumul dengan tingkat turnover tinggi, kini berkembang pesat setelah tim manajemen menerapkan prinsip-prinsip hati nurani.
Ini bukan fiksi; Cottan menyajikan data, membuktikan korelasi kuat antara budaya organisasi positif dan peningkatan profitabilitas.
Selanjutnya, buku ini menawarkan lebih dari sekadar inspirasi. Cottan menyusun kerangka kerja praktis.
Pembaca belajar langkah-langkah nyata menciptakan organisasi berbudaya LOVE yang otentik.
Misalnya, penulis menjelaskan teknik mendengarkan aktif dan mendorong komunikasi terbuka.
Penulis berpendapat, pemimpin harus rela melepaskan kontrol berlebihan, memberi kepercayaan penuh pada kompetensi tim.
Konsekuensinya, karyawan merasa dihargai, mereka memberikan kinerja terbaik.
Pelajaran dari kepemimpinan Anthony Cottan Ph.D. ini menjadi panduan wajib.
Buku ini mengundang refleksi mendalam, meminta para manajer menilai ulang cara mereka memimpin.
Pengantar oleh Howard Schultz, legenda pendiri Starbucks, memperkuat bobot pesan buku.
Schultz mengakui nilai-nilai kemanusiaan sebagai kunci keunggulan kompetitif.
Secara keseluruhan, Organisasi Berbudaya LOVE menawarkan perspektif baru menjanjikan kesuksesan.
Tentunya bukan hanya secara finansial, namun juga secara moral dan kemanusiaan. Buku ini perlu Anda miliki.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News

















