Kurator Lukisan, Andi Wahyudi mengatakan, dalam kesempatan ini Wongso Purbalingga kembali hadir dan bangkit setelah pandemi Covid 19
Dengan segala kreatifitas, mereka menghadirkan karya lukis beraneka corak, gaya dan aliran. Tentunya menyuguhkan kekayaan imajinatif yang bisa menjadi sebuah tontonan
“Harapannya dapat mengajak apresiator untuk membuka mata dan batinnya berdiskusi tentang cerita dari bahasa gambar maupun warna,” kata Andi yang juga Guru Seni Rupa di SMA Negeri 1 Bukateja.
Ia mengapresiasi keberanian berpameran, tentunya memperhitungkan aspek-aspek matang
Karena, para pelukis Wongso pada pameran kali ini menyampaikan pesan kuat, bahwa mereka akan terus membentangkan kanvas
“Siapapun memiliki hak untuk berkomentar dan berapresiasi. Bolehlah kita dengan pikiran ringan kita : rame sing pameran, rame sing nonton, rame sing berapresiasi dan rame kolektore sing teka,” katanya
Ketua Wongso, Yuli Hartono menambahkan, pameran ini harapannya bisa menjadi wahana menjaga semangat berkarya dari para pelukis Purbalingga.
Karena, lukisan ini kebanyakan karya para pelukis saat pandemi
“Pameran ini menjadi satu upaya menggeliatkan kembali teman-teman agar terus berkarya,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News