TABLOIDELEMEN.com – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarspus) Kabupaten Purbalingga terus menggencarkan Program Ajar Pustaka atau Ayo Belajar di Perpustakaan.
Program Ajar Pustaka bertujuan untuk meningkatkan semangat literasi dan minat baca masyarakat Purbalingga, serta menjadikan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar yang inklusif.
Termasuk mengunjungi sekolah-sekolah di berbagai tingkatan, mulai dari PAUD hingga SMA.
“Hari ini kami mengunjungi SMP Negeri 1 Padamara. Kami bawa serta 3 mobil perpustakaan keliling,” kata Fungsional Umum Dinarspus Kabupaten Purbalingga, Leni Tri Wahyuni, Senin 26 Mei 2025.
Ia mengatakan, literasi sebagai jembatan pengenal bagi masyarakat akan pentingnya membaca, berkarya, dan berinovasi.
“Khususnya bagi generasi muda sangatlah penting. Jika kita mampu berliterasi dengan baik. Maka bangsa Indonesia akan mempunyai masa depan yang lebih cerah,” katanya.
Program Ajar Pustaka

Petugas Dinarspus Purbalingga, Mei Ratna Hartanti melihat antusias para siswa dan guru SMP Negeri 1 Padamara saat kunjungan ini.
Pihaknya menyediakan puluhan ribu judul buku yang dapat menjadi asupan pengetahuan.
“Kami tadi melihat para siswa antusias sekali. Memilih judul dan membacanya,” katanya.
Mei Ratna berharap, upaya ini dapat membawa manfaat bagi para siswa dan guru untuk meningkatkan budaya gemar membaca di Kabupaten Purbalingga.
“Kami berharap program Ajar Pustaka di Kabupaten Purbalingga dapat meningkatkan semangat literasi dan menjadikan masyarakat Purbalingga sebagai masyarakat yang gemar membaca dan belajar,” katanya.
Pembimbing Majalah Sekolah PELITA, Aman Musthofan mewakili Kepala SMP Negeri 1 Padamara, Titik Widajati sangat mendukung kegiatan ini.
Program Ajar Pustaka ini sangat positif untuk meningkatkan minat baca dan literasi para siswa.
“Sekolah kami menjadi satu sekolah terbaik penerima Penghargaan Apresiasi Giat UKBI Adaptif Merdeka tingkat nasional dari Mendikbudristek dan saat ini kami mempunyai wadah literasi majalah sekolah PELITA,” katanya

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News