Program Kesehatan
Sedangkan untuk lomba kader kesehatan lanjut Waryanto, kader kesehatan dari Desa Kejobong meraih juara 2.
“Lomba ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kader kesehatan desa dan mengetahui kompetensi mereka. Dalam kegiatan ini ada paparan, monitoring bidang administrative dan cerdas cermat,” katanya
Ia menambahkan, Puskesmas Kejobong juga meraih juara 2 Puskesmas Tergermas.
Artinya, Puskesmas Kejobong telah menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat.
Bermacam aksi program telah terselenggara, seperti memasyarakatkan budaya hidup sehat dan mendorong perilaku hidup sehat, olahraga teratur, pola makan seimbang dan tidak merokok.
“Kami telah menetapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Puskesmas. Kami juga menyelenggarakan senam sehat bersama setiap hari Jumat,” tuturnya.
Sementara untuk Posyandu ILP, Waryanto menambahkan, Puskesmas Kejobong meraih juara 1.
Program ini memiliki beberapa tujuan, antara lain meningkatkan cakupan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan primer, memperkuat pemantauan wilayah setempat melalui pelayanan Posyandu yang terpusat.
Sedangkan untuk kegiatan Posyandu ILP antara lain, kampanye germas hidup sehat, konsultasi dan konseling kesehatan, pelayanan ibu hamil, pemeriksaan tekanan darah, penyakit tidak menular, cek gula darah, dan edukasi mencegah stunting.
“Posyandu ILP terintegrasi yang melayani seluruh siklus kehidupan, mulai dari balita, remaja dan lanjut usia (lansia),” katanya.
Waryanto berharap dengan capaian ini dapat terus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.
Karena hal ini merupakan cita-cita utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
“Gaya hidup sehat akan memberi banyak manfaat. Mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga peningkatan produktivitas seseorang,” katanya.
Untuk Lomba posyandu ILP, menjadi Juara 1 Puskesmas Kejobong, Juara 2 Puskesmas Pengadegan dan Juara 3 Puskesmas Kemangkon.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News