Kejurprov Tenis Meja 2024

Ketua Umum Pengprov Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jateng, Rukma Setyabudi mengatakan, Kejurprov dalam rangka mempersiapkan atau penjaringan atlet yang akan bertanding di Kejurnas.
Dari kegiatan ini, Rukma Setyabudi berharap para atlet bisa menambah wawasan dan teknik bermain, khususnya di cabor tenis meja.
“Semoga para atlet dan pelatih tenis meja se Jawa Tengah terus termotivasi untuk melakukan peningkatan prestasi ke depan,” kata Rukma Setyabudi.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Budi Setiawan mengungkapkan, perhelatan Kejurprov Tenis Meja kali ini menjadi satu catatan sejarah tersendiri bagi Purbalingga.
Karena, kejuaraan ini tidak hanya berdampak positif pada pengembangan olahraga tenis meja
Tetapi juga memberikan multiplier effect yang signifikan terhadap perekonomian lokal.
“Acara besar ini akan mendongkrak sektor pariwisata dan UMKM, Serta meningkatkan okupansi hotel dan penginapan di Purbalingga,” katanya.
Ia menjelaskan, gedung Sasana Krida Perwira juga representatif untuk menghelat kejuaraan untuk cabang olahraga lainnya seperti basket, bulutangkis, dan voli
“Kami berharap ke depan, Purbalingga bisa menjadi tuan rumah bagi lebih banyak event olahraga di tingkat regional dan nasional,” kata Budi.
Kejurprov Tenis Meja KU ke-44 berlangsung selama tiga hari, 9-11 November 2024 dengan 786 kontingen yang berasal dari 33 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Ada 13 kategori yang mencakup berbagai kelompok usia.
Antara lain, tunggal yunior putra dan putri, tunggal kadet putra dan putri, tunggal pemula putra dan putri, tunggal usia dini putra dan putri
Kemudian, beregu yunior putra dan putri, beregu kadet putra dan putri, serta beregu pemula campuran.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News