TABLOIDELEMEN.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga terus berusaha mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Karena angka kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat mengkhawatirkan, terutama kekerasan seksual.
Berdasarkan hasil survei, dua dari tiga anak Indonesia berusia 13 hingga 17 tahun mengaku pernah mengalami kekerasan.
“Ini hal yang tidak boleh, karena hal ini akan merusak masa depan anak-anak kita, akan menimbulkan trauma yang berkepanjangan,” kata Plt. Kepala DINSOSDALDUKKBP3A Kabupaten Purbalingga, Agung Widiarto.
Oleh karena itu lanjut Agung, Pemkab Purbalingga membentuk Forum Komunikasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (FORKOMPPKtPA).
Forum ini akan melengkapi UPTD P2A, di Polres ada unit PPA, di Kejaksaan ada Jaksa Anak, dan di Pengadilan Negeri juga ada unit khusus pengaduan kekerasan terhadap anak..
Harapannya pembentukan forum komunikasi FORKOMPPKtPA dapat menjadi wadah untuk pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Yang paling penting justru pencegahan, jangan sampai terjadi dan terjadi lagi kekerasan terhadap anak maupun perempuan,” tegas Agung.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk kekerasan seksual, satu dari 17 anak laki-laki dan satu dari 11 anak perempuan mengalaminya.
Sementara itu, kekerasan emosional dialami oleh satu dari dua anak laki-laki serta tiga dari lima anak perempuan.
Sedangkan untuk kekerasan fisik, satu dari tiga anak laki-laki dan satu dari lima anak perempuan menjadi korban.
Agung juga menyoroti fenomena tawuran yang semakin marak di kalangan remaja.
“Tahun lalu terjadi pada anak setingkat SLTP, sekarang meningkat ke generasi anak setingkat SLTA. Bahkan, perkelahian antar-remaja sudah ada yang membawa senjata tajam,” ungkapnya.
Menulis itu tidak selalu dengan paragraf-paragraf yang panjang. Menulislah tentang perasaan kita dan tentang apa yang ada dipikiran kita. Tanpa tersadar, kita sesungguhnya telah menulis.
Baca update artikel lainnya di Google News
