Muslim yang sempurna adalah seorang yang muslim lainnya merasa damai dari gangguan lidah dan tangannya.
“Ini penting, kita jangan merasa sok jadi muslim. Jangan-jangan kita telah membuat orang lain tidak selamat dengan lisan dan tangan kita.
Salah satunya umpatan melalui mulut kita dan umpatan melalui jari-jari kita, mengirim maki-maki kepada sesama muslim,” katanya.
Ia menyimpulkan, teknologi handphone bisa menjadi berkah tapi bisa menjadi musibah terhadap keislaman seseorang.
“Maka hati-hatilah dengan teknologi yang sebenarnya itu karya besar dari Al Khawarizmi (Algoritma) seorang ilmuwan muslim itu. Yang kalau salah penggunaan bisa menjadi menghilangkan keislaman,” katanya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengungkapkan, kegiatan Purbalingga Bermunajat merupakan kegiatan dari keluarga besar Persyarikatan Muhammadiyah Purbalingga yang disupport Pemkab Purbalingga.
Kali ini, Purbalingga Bermunajat dimasukkan dalam rangkaian Peringatan Hari Jadi Ke-192 Kabupaten Purbalingga dan semarak pra Muswil dan Musda Nasyiatul ‘Aisyiyah.
“Biasanya Purbalingga Bermunajat terselenggara di Pendopo Dipokusumo, akan tetapi mengingat kali ini yang hadir Bapak Menteri sudah dipastikan jamaahnya membludak. Sehingga kita alihkan di Masjid Agung Darussalam,” katanya.

Menulis itu tidak selalu dengan paragraf-paragraf yang panjang. Menulislah tentang perasaan kita dan tentang apa yang ada dipikiran kita. Tanpa tersadar, kita sesungguhnya telah menulis.
Baca update artikel lainnya di Google News