Komunitas Punk
Pengikut aliran Punk, Prima mengaku bangga bisa mendapatkan apresiasi dari penyelenggara PACon #5.
“Terharu. Terima kasih telah memberi apresiasi untuk keberadaan kami. Jangan lihat dari luarnya saja yang terlihat kucel. Hati kami juga baik kok,” kata Prima.
Ia mengatakan, dalam kesempatan itu pihaknya membuka komunikasi dan memberikan informasi seluas luasnya mengait komunitas punk kepada masyarakat.
“Tadi ada yang bertanya, selalu rutin mandi apa tidak?, kenapa bajunya kumal? Lalu makannya gimana?,” katanya.
“Kami menjawabnya, untuk urusan mandi sama seperti yang lain. Pagi dan sore, bisa di kamar mandi SPBU atau masjid. Lalu untuk makan juga sama, kami makan tiga kali sehari. Nah untuk pakaian yang terlihat kumal, itu memang pilihan kami. Baju kami sering dicuci kok,” imbuhnya
Ia juga meminta agar masyarakat dapat membedakan komunitas punk dengan anak jalanan (anjal).
Komunitas punk merupakan kumpulan manusia normal yang berbeda penampilan atau gaya hidup.
“Sedangkan anjal memilih hidup dijalanan dan kadang mau berbuat kekerasan. Kami tidak kasar kok,” katanya.
Anggota Punk lainnya, Rifki mengaku sudah kenyang dengan anggapan masyarakat umum tentang anak punk yang selalu negatif.
Dia juga sadar, masyarakat umum menilai kelakuan dengan tindakan kriminal. Namun, ia tak peduli.
Menurut dia, selama keberadaannya tak merugikan orang lain, orang bebas untuk mengatakan apapun.
Kendati begitu, ia tak setuju dengan anggapan orang banyak bahwa anak punk selalu dekat dengan kriminalitas dan sex bebas.
Menurut dia, kehidupan anak punk di jalanan itu hanya mencari makan dengan cara mengamen.
“Jangan pandang kami sebelah mata. Memang tampang kami terlihat garang. Mana ada punk kasar dan nodong? Kita sopan kalau mengamen,” kata lelaki berambut mohawk.
Prima dan Rifki juga berharap, komunitas punk bisa membaur dengan masyarakat dan tidak memandang negatif.
Tentunya punk juga harus bisa membuktikan dirinya ada dan memberikan kontribusi positif.
“Walaupun kami sadar, banyak sekali hambatan yang kami hadapi selain resistensi dari masyarakat. Punk bisa menjadi gerakan sosial baru,” katanya

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News