Purbalingga Art Corner #5 Beri Ruang Apresiasi Komunitas Punk, Kenalkan Lebih Dekat pada Masyarakat

PACon #5 memberi ruang apresiasi untuk komunitas Punk dengan memberikan kesempatan unjuk kebolehan seni pertunjukan (performing art), di Citywalk Stadion Goentoer Darjono, Minggu 4 Juni 2023
PACon #5 memberi ruang apresiasi untuk komunitas Punk dengan memberikan kesempatan unjuk kebolehan seni pertunjukan (performing art), di Citywalk Stadion Goentoer Darjono, Minggu 4 Juni 2023

Komunitas Punk

Pengikut aliran Punk, Prima mengaku bangga bisa mendapatkan apresiasi dari penyelenggara PACon #5.

“Terharu. Terima kasih telah memberi apresiasi untuk keberadaan kami. Jangan lihat dari luarnya saja yang terlihat kucel. Hati kami juga baik kok,” kata Prima.

Ia mengatakan, dalam kesempatan itu pihaknya membuka komunikasi dan memberikan informasi seluas luasnya mengait komunitas punk kepada masyarakat.

“Tadi ada yang bertanya, selalu rutin mandi apa tidak?, kenapa bajunya kumal? Lalu makannya gimana?,” katanya.

“Kami menjawabnya, untuk urusan mandi sama seperti yang lain. Pagi dan sore, bisa di kamar mandi SPBU atau masjid. Lalu untuk makan juga sama, kami makan tiga kali sehari. Nah untuk pakaian yang terlihat kumal, itu memang pilihan kami. Baju kami sering dicuci kok,” imbuhnya

Bacaan Lainnya
 Promo Laptop 2025

Ia juga meminta agar masyarakat dapat membedakan komunitas punk dengan anak jalanan (anjal).

Komunitas punk merupakan kumpulan manusia normal yang berbeda penampilan atau gaya hidup.

“Sedangkan anjal memilih hidup dijalanan dan kadang mau berbuat kekerasan. Kami tidak kasar kok,” katanya.

Anggota Punk lainnya, Rifki mengaku sudah kenyang dengan anggapan masyarakat umum tentang anak punk yang selalu negatif.

Dia juga sadar, masyarakat umum menilai kelakuan dengan tindakan kriminal. Namun, ia tak peduli.

Menurut dia, selama keberadaannya tak merugikan orang lain, orang bebas untuk mengatakan apapun.

Kendati begitu, ia tak setuju dengan anggapan orang banyak bahwa anak punk selalu dekat dengan kriminalitas dan sex bebas.

Menurut dia, kehidupan anak punk di jalanan itu hanya mencari makan dengan cara mengamen.

“Jangan pandang kami sebelah mata. Memang tampang kami terlihat garang. Mana ada punk kasar dan nodong? Kita sopan kalau mengamen,” kata lelaki berambut mohawk.

Prima dan Rifki juga berharap, komunitas punk bisa membaur dengan masyarakat dan tidak memandang negatif.

Tentunya punk juga harus bisa membuktikan dirinya ada dan memberikan kontribusi positif.

“Walaupun kami sadar, banyak sekali hambatan yang kami hadapi selain resistensi dari masyarakat. Punk bisa menjadi gerakan sosial baru,” katanya

Pos terkait

 Promo Laptop 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *