TABLOIDELEMEN.com – Puluhan mahasiswa di Kabupaten Purbalingga mengikuti Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Kegiatan ini menghadirkan anggota Dewan Pengurus Cabang (DPC) GMNI Kabupaten Banyumas dan Pengurus Alumni (PA) GMNI Kabupaten Purbalingga.
“Kami sangat mengapresiasi semangat teman-teman mahasiswa yang berada di Purbalingga untuk segera membentuk DPC GMNI Purbalingga,” kata Wakil Ketua Bidang Kaderisasi DPC GMNI Kabupaten Banyumas, Irawan Marcelino, di Cempulek Warung Sawah Purbalingga, Sabtu 28 Oktober 2023.
Ia menambahkan, PPAB ini berfungsi sebagai media perkenalan organisasi kepada seluruh mahasiswa Indonesia agar dapat lebih memahami organisasi GMNI.
Mulai dari visi dan misi, peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab sebagai anggota GMNI. serta perannya dalam berbangsa dan bernegara sebagai organisasi perjuangan sekaligus terminal kader.
“Nantinya kami berharap, teman-teman mahasiswa melakukan aksi nyata dengan membentuk Dewan Pengurus Komisariat (DPK) dan DPC GMNI,” katanya.
Irawan yang juga mahasiswa di Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto menekankan, bahwa anggota GMNI memulai aksi nyata, misalnya merumuskan langkah konkrit bagaimama memberantas kemiskinan.
“GMNI bisa bertindak nyata memerangi kemiskinan. Untuk mengatasi kemiskinan, anggota GMNI bisa memulai dari diri sendiri, dengan memperkuat karakter. Bisa juga membuat pelatihan untuk masyarakat yang bersumber kekuatan ekonomi kerakyatan,” katanya.
Nasionalisme dan Patriotisme
Anggota PA GMNI Purbalingga, Laksa Tiar Makmuria yang hadir sebagai pemateri mengatakan, nasionalisme dan patriotisme bukan barang usang yang hanya pantas dibicarakan dalam komunitas.
“Nasionalisme dan patriotisme itu bisa kita terapkan dengan beragam cara. Kita bisa menulis untuk menularkan gagasan- gagasan positif, meng-counter berta-berita hoax dan pembodohan-pembodohan yang bersaliweran di media social,” katanya
Ia menambahkan, anggota GMNI juga wajib membantu kehidupan orang banyak, menciptakan lapangan pekerjaan, membantu orang lain keluar dari masalahnya.
“Termasuk membantu pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Tentu masih banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk bangsa dan negara ini sebagai wujud semangat nasionalisme dan patriotisme kita,” katanya.
Bukan sesuatu yang baik jika tidak menghadapi tantangan. Tidak ada kebaikan yang dicapai dengan mudah, tentu selalu disertai dengan tantangan.
Begitu juga dengan nasionalisme dan patriotisme itu sendiri, juga akan menemui tantangan bagi nasionalisme dan patriotisme bangsa Indonesia.
Tantangan tersebut dapat berupa politik identitas, sentimen kedaerahan dan separatism, kelompok rasis, ultrafanatisme agama, pragmatisme dan korupsi.
“Oleh karena itu, kita harus terus mengingat semangat nasionalismenya Bung Karno yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan,” tegasnya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News