Polsek Bobotsari Punya Program Gas Pol Bos, Ini Kata Kapolsek AKP Sarno Ujianto

Kapolsek AKP Sarno Ujianto saat melaksanakan program Gas Pol Bos yang merupakan akronim dari Gerakan Amal Sedekah Polsek Bobotsari, Jumat 1 Maret 2024.
Kapolsek AKP Sarno Ujianto saat melaksanakan program Gas Pol Bos yang merupakan akronim dari Gerakan Amal Sedekah Polsek Bobotsari, Jumat 1 Maret 2024.

TABLOIDELEMEN.com – Polsek Bobotsari Polres Purbalingga telah mempunyai program Gas Pol Bos yang merupakan akronim dari Gerakan Amal Sedekah Polsek Bobotsari.

Kapolsek Bobotsari, AKP Sarno Ujianto mengatakan, tujuan program Gas Pol Bos sebagai bentuk kepedulian anggota Polri di Polsek Bobotsari kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial.

“Tugas Polri selain melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat juga harus peduli terhadap sesama manusia. Khususnya kepedulian kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan social,” katanya saat peluncuran program Gas Pol Bos, di Polsek Bobotsari, Sabtu 2 Maret 2024.

Bacaan Lainnya

Ia menambahkan, dengan program ini, pihaknya juga menanamkan kesadaran bagi anggota, bahwa seluruh harta yang dimiliki ada sebagian yang menjadi hak mereka yang sangat membutuhkan.

Sehingga menumbuhkan sikap keikhlasan dan rasa sosial yang kuat kepada anggota untuk mau berbagi.

“Alhamdulilah anggota Polsek Bobotsari seluruhnya mendukung program ini. Mereka menyisihkan sebagian harta yang dimiliki untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Semoga program ini bisa memberikan manfaat,” ucapnya.

AKP Sarno Ujianto menambahkan, program Gas Pol Bos ini akan terus terlaksana oleh Polsek Bobotsari setiap hari Jumat.

“Kami berharap, tidak hanya masyarakat di satu desa saja. Namun bisa menjangkau seluruh Kecamatan Bobotsari,” katanya.

Untuk pelaksanaan Gas Pol Bos pertama kali, Jumat 1 Maret 2024.

Tersalurkan bantuan sosial kepada dua warga kurang mampu di Desa Palumbungan Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga.

Yakni Mutiarto (70 tahun) dan Sairah (65 tahun) keduanya warga Desa Palumbungan RT 3 RW 1.

Mutiarto mengalami kelumpuhan setelah jatuh dari pohon kelapa.

Sedangkan Sairah merupakan warga kurang mampu yang mengalami sakit menahun.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *