TABLOIDELEMEN.com – Saat Car Free Day (CFD) di seputaran Alun-alun Purbalingga, Minggu 22 Juni 2025 pagi, Polres Purbalingga menggelar berbagai pelayanan.
Pelayanan itu meliputi pemeriksaan kesehatan gratis, perpanjangan SKCK, SIM dan pembayaran pajak kendaraan bermotor.
Polres Purbalingga juga menggelar Semarak Bhayangkara berupa olahraga bersama masyarakat dalam bentuk senam sehat dan aerobik.
Pesertanya yaitu personel Polres Purbalingga, Bhayangkari, komunitas Senam Sehat Indonesia (SSI) dan masyarakat.
“Kita hadirkan juga badut polisi, wayang lalu lintas untuk menghibur masyarakat dan anak-anak yang datang di CFD,” kata Kasi Humas Polres Purbalingga AKP Setyo Hadi.
Selain itu ada Polwan berkostum wayang orang membantu melayani masyarakat secara humanis yang membagikan sejumlah hadiah seperti kaus, payung, jaket dan hadiah menarik lainnya
AKP Setyo Hadi mengatakan dalam rangka Hari Bhayangkara ke 79 tahun 2025 pihaknya juga menggelar sejumlah pelayanan saat car free day di seputaran alun-alun Purbalingga.
“Layanan yaitu pemeriksaan kesehatan gratis, pelayanan perpanjangan SKCK dan SIM serta pembayaran pajak kendaraan,” jelasnya.
Kegiatan ini lanjut AKP Setyo Hadi untuk memberikan kemudahan masyarakat mendapatkan pelayanan Polri saat hari libur.
Dengan harapan bisa bermanfaat bagi masyarakat di Kabupaten Purbalingga.
Sejumlah warga mengapresiasi layanan Polri yang ada di lokasi car free day.
Salah satunya Saefudin warga Jalan Dipokusumo Purbalingga. Ia mengaku mendapatkan kemudahan untuk perpanjangan SIM di lokasi car free day yang dekat dengan rumahnya.
“Terima kasih atas kemudahan pelayanan yang diselenggarakan Polres Purbalingga. Saya bisa memperpanjang SIM A dan C di sini,” katanya.
Camat Rembang Panggih Adi Susilo mengaku senang mendapat pelayanan kesehatan gratis dari Polres Purbalingga.
Dalam kesempatan itu, ia melakukan pemeriksaan tensi dan pengecekan gula darah.
“Saya melakukan pemeriksaan tensi dan gula darah alhamdulillah semuanya bagus. Terima kasih atas pelayanan dari Polres Purbalingga Semoga Bhayangkara lebih baik lagi melayani masyarakat,” katanya.
Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News
