Perpustakan Cahaya Ilmu Segudang Manfaat

Ia berharap, perpustakaan desa menjadi ruang bagi masyarakat untuk berbagi pengalaman, belajar bersama, dan membentuk komunitas pembelajar yang saling mendukung.
Oleh karena itu, para pegiat literasi wajib terus semangat untuk memperjuangkan dengan memberikan sosialisasi.
“Agar masyarakat paham bahwa literasi dasar membaca dan menulis itu sangat penting untuk menjadikan masyarakat cerdas, hingga bisa bekarya untuk kesejahteraannya,” katanya.
Pengelola Perpustakan Cahaya Ilmu, Bela Azania menambahkan, untuk jumlah buku yang ada di Perpustakan Cahaya Ilmu sebanyak 2182 buku.
“Sekarang kami mempunyai sebanyak 2182 buku. Jumlah buku itu terus bertambah dari tahun 2019. Ada buku bacaan untuk anak, buku referensi seperti kamus, ensiklopedia, tips ketrampilan serta majalah,” katanya.
Ia menjelaskan, untuk jumlah kunjungan ke perpustakaan ini setiap harinya rerata 30 hingga 50 orang.
“Paling ramai saat pagi hari. Karena keberadaan perpustakaan ini tidak jauh dari TPQ. Jadi ibu-ibu yang menunggu anaknya bisa sekaligus memanfaatkan waktu luang untuk membaca,” katanya.
Saniatun, Pengelola Perpustakan yang lain menyakini bahwa perpustakaan desa memberikan akses informasi yang lebih merata kepada masyarakat.
“Kami menyediakan koleksi buku dan majalah. Tujuannya agar masyarakat desa dapat terus belajar dan mengembangkan diri, baik secara pribadi maupun professional,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News