Perajin Sapu di Purbalingga Resmi Dirikan Koperasi Mitra Lira Perwira

Ketua Koperasi Mitra Lira Perwira, Anwar Faizal saat acara kurasi dan identifikasi koperasi calon tenant inkubator oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, di Wande Kare Joglo Om Iyo, Kajongan Bojongsari, Rabu 18 Januari 2023
Ketua Koperasi Mitra Lira Perwira, Anwar Faizal saat acara kurasi dan identifikasi koperasi calon tenant inkubator oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, di Wande Kare Joglo Om Iyo, Kajongan Bojongsari, Rabu 18 Januari 2023

TABLOIDELEMEN.com – Perajin sapu di Kabupaten Purbalingga resmi mendirikan Koperasi Mitra Lira Perwira .

Mereka berharap dengan berdirinya Koperasi ini bisa mengatasi permasalahan baik permodalan dan manajemen pemasaran

Ketua Koperasi Mitra Lira Perwira, Anwar Faizal mengatakan, berawal dari persamaan tujuan dari para perajin sapu untuk meningkatkan kesejahteraan, pihaknya berinsiatif untuk mendirikan Koperasi

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Tuka Tuku Jadi Inkubator Bisnis di Purbalingga,  Ini Tujuannya

Untuk penamaan Mitra Lira Perwira, mitra mempunyai arti berteman, Lira itu adalah lidi dan rayung sebagai bahan baku sapu. Kemudian Perwira itu mengambil makna dari Purbalingga Perwira

“Ini Koperasi perajin sapu pertama di Purbalingga. Kami ada 13 orang parajin sapu yang mempunyai sekira 300 orang karyawan. Tersebar di Kecamatan Bojongsari, Kutasari, Mrebet dan Karangjambu,” katanya saat kurasi dan identifikasi koperasi calon tenant inkubator oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, di Wande Kare Joglo Om Iyo, Kajongan Bojongsari, Rabu 18 Januari 2023

Penampingan Koperasi Mirta Lira Perwira

Ia mengatakan, dengan adanya koperasi ini, pihaknya berharap mendapat perhatian dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Purbalingga.

“Harapannya, kami mendapat pendampingan dan pelatihan. Baik untuk meningkatkan kualitas maupun untuk kwantitas penjualan,” tuturnya.

BACA JUGA: KemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk Ekosistem Digital

Untuk penjualan lanjut Anwar, para perajin sapu ini sudah siap untuk melayani permintaan ekspor ke negara tetangga. Namun, para perajin ini terkendala dengan permodalan dan persaingan harga.

“Kami sudah memiliki ilmu membuat sapu, lalu semangat dan keberanian untuk berusaha. Namun,  para perajin ini terkendala dengan permodalan. Karena, saat mau eskpor harus menyediakan uang sedikitnya Rp200juta. Nah ini yang kami tidak punya,” katanya

Oleh karenanya, Anwar berharap ada pendampingan dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Purbalingga dan Provinsi Jawa Tengah agar para perajin sapu dapat meningkatkan mutu sapu dan jumlah penjualan

BACA JUGA: MenKopUKM Teten Masduki Ajak Perempuan Berkoperasi

“Pendampingan ini harus terus menerus, konsisten dan jangan instan. Kalau boleh saya katakan, Negara harus hadir untuk kami para perajin sapu Purbalingga,” tegasnya.

Anwar mengatakan, nantinya ketika koperasi ini sudah merangkak naik dan mapan, maka akan mendirikan kantor cabang di Jakarta.

“Kami sudah menyiapkan tim di Jakarta untuk membantu memasarkan sapu, baik pasar lokal maupun luar negeri,” katanya.

Untuk pasar luar negeri lanjut Anwar, pihaknya akan berusaha berkomunikasi langsung dengan pera pembeli. Karena, saat ini masih melalui pihak lain untuk melakukan penjualan.

“Koperasi ini nantinya akan mempromosikan sapu Purbalingga dengan mengikuti pameran-pameran dan melakukan transaksi secara langsung dengan pembeli,” katanya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *