TABLOIDELEMEN.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Sempor Lor Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga menyelenggarakan kegiatan Penguatan Forum Anak, di obyek wisata Goa Lawa Purbalingga (Golaga), Minggu 29 Desember 2024.
Kepala Desa Sempor Lor, Sulistiyo Hartanto melalui Penasehat Forum Anak, D Kartika Wijayanti menjelaskan, penguatan Forum Anak ini sejalan dengan penunjukan Desa Sempor Lor menjadi pilot projeck Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Kabupaten Purbalingga.
DRPPA merupakan desa yang memenuhi hak-hak perempuan dan anak, serta menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi mereka.
“Untuk Kabupaten Purbalingga, dua desa menjadi pilot projeck. Desa kami yaitu Desa Sempor Lor dan Desa Pandansari di Kecamatan Kejobong,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam kegiatan penguatan Forum Anak yang anggotanya berusia 12 tahun hingga 18 tahun ini mendapatkan bermacam materi.
Seperti, keselamatan berlalu lintas dan pencegahan penyalahgunaan narkoba oleh Unit Kamsel Satlantas Polres Purbalingga.
Kemudian ada pelayanan Posyandu Remaja (Posrem) sebagai wadah untuk meningkatkan kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja.
“Untuk Posrem ini kita buka pelayanan pemeriksaan kesehatan, seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, lingkar lengan, dan lingkar perut,” katanya.
Ia menambahkan, DRPPA terwujud berkat dukungan semua pihak, mulai Pemdes, para tokoh, organisasi, relawan, dan kader-kader.
“Sudah ada kader DRPPA dan Relawan SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) yang tersebar di 8 RT 4 RW. Penerima manfaatnya 1269 orang, terdiri 639 laki-laki dan 630 perempuan serta 133 anak,” imbuhnya.
Sementara untuk perlindungan perempuan dan anak sangat penting untuk menciptakan lingkungan keluarga yang aman dan mendukung.
Perlindungan untuk perempuan dan anak ini berupa pemenuhan hak-hak perempuan dan anak.
Serta upaya pencegahan kekerasan kepada perempuan dan anak melalui konseling dan perlindungan hukum.
“Dengan terwujudnya DRPPA, harapannya kualitas hidup perempuan dan anak di Desa Sempor Lor dapat meningkat,” pungkasnya.
![](https://tabloidelemen.com/wp-content/uploads/2022/12/yudhi.jpg)
Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News