Sarana dan prasana
Ia menambahkan, untuk kesiapan sarana dan prasana menjelang dilaksanakan ujicoba PTM terbatas. Pihaknya sudah menyiapkan diantaranya alat pengukur suhu, hand zaniteser, tempat cuci dengan air mengalir di luar kelas, sabun, dan sapu.
Kemudian ada panduan tempat berjalan agar agar para siswa saat berjalan tidak bersinggungan, tempat transit bagi orang tua yang mengantar
“Tentunyadi dalam kelas, para siswa dan Bapak Ibu Guru menggunakan masker selama PTM. Insya Allah kita sudah siapkan semuanya,” katanya
Pengaturan pembelajaran lanjutnya, para siswa dari 7 hingga 8 masuk dengan penjadwalan. Masing kelas dihadiri paling banyak 16 orang siswa atau setengah dari jumlah siswa dalam setiap klasnya. Dalam satu minggu, rencananya para siswa hanya akan hadir di sekolah sebanyak tiga kali.
Siswa yang hadir di sekolah sebanyak 50 persen atau setengah jumlah siswa di klas. Harinya juga dijadwal kan, Senin, Rabu, Jumat. Lalu, setengahnya akan hadir di sekolah, di hari berikutnya, Selasa, Kamis, Sabtu. Dalam prosesnya, pihaknya akan menggabungkan PTM dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring.
“Kita gabungkan, ada yang PTM dan ada PJJ. Bapak Ibu Guru memberikan sesi pembejaran sekaligus. Artinya, bukan berarti siswa tidak hadir di sekolah, terus bisa santai. Tidak!, semuanya belajar, Cuma beda tempat,” imbuhnya
Rencana itu lanjut Yusuf sudah diajukan ke Satuan Tugas Gugus Covid-19 untuk mendapat rekomendasi ijin menggelar PTM.
“Tinggal menunggu ijin saja. Insya Allah kami sudah siap,” katanya

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News