TABLOIDELEMEN.com – Mochamad Ichwan terpilih sebagai Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Purbalingga.
Ichwan akan mengabdi untuk periode tahun 2023-2027 dan menggantikan Subeno yang sebelumnya sukses memimpin FPTI Purbalingga sejak tahun 2019.
Ia terpilih secara aklamasi setelah mendapat surat dukungan dari 10 Organisasi Pecinta Alam (OPA) dan klub panjat dalam Musyawarah Kabupaten FPTI Purbalingga di Satu Kata Cafe, Minggu 3 Desember 2023.
Ichwan mengajak seluruh pengurus yang baru untuk semakin menguatkan solidaritas.
“Ini kerjasama tim, prinsipnya hari depan harus lebih baik dari hari kemarin,” kata Ichwan yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah itu.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Purbalingga, Budi Setiawan mengungkapkan, panjat tebing merupakan cabang olahraga (cabor) terbaik di Purbalingga.
Puluhan prestasi yang ditorehkan oleh cabor panjat tebing menjadi bukti kualitas pembinaan atlet yang dilakukan oleh pengurus FPTI.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan, KONI menggelontor Rp 274 juta atau hampir 30 persen dana hibah untuk tahun ini.
“Kami berpesan kepada pengurus yang baru untuk memerhatikan regenarasi atlet. Regenerasi jadi faktor penting untuk meningkatkan prestasi,” kata Budi.
Sebagai informasi, Subeno menjadi Ketua Umum FPTI Kabupaten Purbalingga periode 2019-2023.
Selama kepemimpinannya, panjat tebing mampu menorehkan sejarah sebagai cabor pertama di Purbalingga yang sukses membawa pulang medali emas dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021.
Dalam tingkat regional, panjat tebing Purbalingga juga sukses menyumbangkan dua emas, dua perak, dan dua perunggu dalam Pekan Olahraga Provinis (Porprov) Jawa Tengah tahun 2023.
Pada kancah internasional, FPTI Purbalingga juga menorehkan prestasi dua emas dan dua perak dalam ajang Asian University Games tahun 2022.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News