TABLOIDELEMEN.com – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Cup SMP se Banyumas Raya 2024 resmi terselenggara di GOR Indoor Sasana Krida Perwira, Sabtu 15 Juni 2024.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi secara resmi membuka acara dan berharap tenaga pendidik di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) semakin kompak dalam membangun derajat pendidikan di Jawa Tengah.
“Khususnya di Banyumas Raya yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Cilacap, dan Banjarnegara. Semakin bersinergi dalam membangun derajat dan kualitas pendidikan,” katanya
Ia mengatakan, MKKS Cup SMP se Banyumas Raya yang telah kali delapan terselenggara ini memiliki banyak manfaat.
“Salah satunya, menjadi wadah silaturahmi bagi seluruh kepala sekolah baik negeri ataupun swasta,” katanya.
Terkait Kurikulum Nasional, Bupati Tiwi mengungkapkan sebagai suatu yang bersifat wajib untuk diimplementasikan dalam proses belajar mengajar di seluruh jenjang pendidikan di Kabupaten masing-masing.
“Saya meyakini, ada banyak keunggulan dari kurikulum ini sehingga pemerintah menetapkannya sebagai kurikulum pendidikan nasional,” katanya.
Dengan penerapan Kurikulum Merdeka menjadi Kurilukum Nasional, memberikan fleksibilitas kepada tenaga pendidik (guru) dan siswa siswi di dalam proses belajar mengajar.
“Tentunya juga akan memberikan peluang untuk pengembangan sumber daya manusia, baik guru maupun siswa siswi,” kata Bupati.
Ketua Penyelenggara Launching Kurikulum Nasional, Bambang Riyadianto menjelaskan, tidak ada perbedaan antara Kurikulum Nasional dengan Kurikulum Merdeka.
Keduanya, memiliki esensi yang sama.
“Peresmian kurikulum nasional ini seperti amanat dalam Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024,” katanya.
Hadir dalam pembukaan MKKS Cup SMP se Banyumas Raya 2024, Pj Bupati Cilacap Awaluddin Muuri, Wakil Bupati Sudono.
Ketua DPRD Bambang Irawan, Ketua Dekranasda Rizal Diansyah dan Kepala OPD di lingkungan Pemkab Purbalingga

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News