TABLOIDELEMEN.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Malaysia dan Taiwan menarik mi instan asal Indonesia, Indomie Rasa Ayam Spesial dari peredaran
Hal ini setelah ada dugaan Indomie Rasa Ayam Spesial mengandung bahan karsinogenik atau zat pemicu kanker.
Zat tersebut ditemukan di bumbu mie instan Indonesia tersebut.
Kemenkes Taiwan menemukan Indomie Rasa Ayam Spesial mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.
Kemenkes Taiwan pun meminta para pengecer menarik dua produk ini dari toko-tokonya.
Menanggapi hal tersebut, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan mi instan merek Indomie Rasa Ayam Spesial produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk masih aman dikonsumsi masyarakat Indonesia.
BPOM menjelaskan, penarikan produk Indomie di Taiwan disebabkan terdapat perbedaan standar residu pestisida Etilen Oksida (EtO) dalam produk makanan antara Taiwan dan Indonesia.
Taiwan tidak memperbolehkan EtO pada pangan, sementara Indonesia masih memperbolehkan.
“Di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi, karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar,” kata BPOM, Jumat 5 Mei 2023.
BPOM menyebut otoritas kesehatan Kota Taipei melaporkan keberadaan EtO pada bumbu produk mi instan merek ‘Indomie Rasa Ayam Spesial’ sebesar 0,187 mg/kg (ppm).
Selanjutnya, BPOM RI mengatakan metode analisis yang digunakan BPOM Taiwan (FDA) adalah metode penentuan 2-Chloro Ethanol (2-CE) yang hasil ujinya dikonversi sebagai EtO.
Oleh karena itu, kadar EtO sebesar 0,187 ppm setara dengan kadar 2-CE sebesar 0,34 ppm.
Sementara Indonesia telah mengatur Batas Maksimal Residu (BMR) 2-CE sebesar 85 ppm melalui Keputusan Kepala BPOM RI Nomor 229 Tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.
“Dengan demikian, kadar 2-CE yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah BMR 2-CE di Indonesia dan di sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada,” lanjut keterangan BPOM.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News