Meriah, Festival Ebeg Piala Bupati Purbalingga Sedot Ribuan Penonton

Festival Ebeg Piala Bupati Purbalingga tahun 2023, di lapangan Kelurahan Penambongan, Kecamatan Purbalingga, Minggu 27 Agustus 2023.
Festival Ebeg Piala Bupati Purbalingga tahun 2023, di lapangan Kelurahan Penambongan, Kecamatan Purbalingga, Minggu 27 Agustus 2023.

TABLOIDELEMEN.com – Sebanyak 18 grup kesenian ebeg (kuda kepang) dari 18 kecamatan di Kabupaten Purbalingga mengikuti Festival Ebeg Piala Bupati Purbalingga tahun 2023, yang berlangsung di lapangan Kelurahan Penambongan, Kecamatan Purbalingga, Minggu 27 Agustus 2023.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga, Tri Gunawan menyampaikan, antusiasme masyarakat terhadap pertunjukkan ebeg menunjukkan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal masih tinggi.

“Pemkab Purbalingga akan mendukung dengan menjadikan festival ebeg menjadi event tahunan,” katanya.

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan, festival ebeg sekarang menjadi idola masyarakat Purbalingga dengan jumlah penontonnya luar biasa untuk setiap pagelarannya.

“Ini  bisa menjadi tolak ukur bapak ibu adalah orang-orang yang cinta terhadap seni budaya yang ada di Kabupaten Purbalingga. Dan insya allah kami akan senantiasa menyelenggarakan kegiatan ini menjadi event tahunan untuk nguri-uri kebudayaan jawa,” ungkapnya.

Ketua Paguyuban Keluarga Ebeg Purbalingga (Paku Beling), Teguh Purwanto mengatakan, tujuan Festival Ebeg Purbalingga adalah untuk nguri-uri budaya banyumasan.

Peserta untuk tahun ini, ada 18 peserta itu perwakilan di setiap kecamatan. Juara satu mendapatkan piala dan trophy bergilir serta uang pembinaan Rp5 juta

“Juara kedua mendapatkan piala dan uang pembinaan Rp3 juta,  dan juara tiga mendapatkan piala dan uang pembinaan Rp2 juta,” katanya.

Menjadi penampil terbaik satu hingga tiga, Kecamatan Purbalingga, Bojongsari dan Kalimanah.

Dalam festival itu ada unjuk aksi “janturan bareng” yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton.

Janturan merupakan pertunjukan pamungkas dalam suatu pertunjukan Ebeg dimana para penari akan kesurupan sehingga tingkah polah mereka seperti bigar (lepas kendali).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *