TABLOIDELEMEN.com – Masyarakat awam menganggap karya seni lukis abstrak tidak memiliki makna atau pesan yang jelas.
Namun, banyak juga masyarakat lain melihatnya sebagai sebuah bentuk ekspresi yang dapat memberikan pengalaman estetis sangat mendalam.
Sebenarnya, seni lukis abstrak ini dapat mengajarkan tentang keindahan yang terkandung dalam keanekaragaman.
Setiap pelukis mempunyai pandangan dan pengalaman yang unik, dan hal ini tercermin dalam karyanya.
Seperti, Djentot Subechi yang memamerkan 29 karya lukisan abstrak di Space Art Lantai 3 Perpustakaan Umum Kabupaten Purbalingga, 2-23 Desember 2023.
“Saya salah satu dari manusia yang terlahir di tanah Jawa (Jawa Dwipa). Maka tidak akan pernah meninggalkan filosofi-filosofi Jawa. Meskipun saat ini banyak orang memuja filosofi barat,” tegasnya, Selasa 5 Desember 2023.
Ia menjelaskan, dalam pameran tunggalku kedua tetap mempertahankan konsistensi dengan mengambil sebuah tema filosofi Jawa tentang Cipta, Rasa dan Karsa.
Sebuah manifestasi spiritual sangat dalam kehidupan Javanisme, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan-Nya, manusia dengan manusia. Serta manusia dengan semesta alam.
“Dalam bahasa Sansekerta adalah Golong-Gilig. Ini saya jadikan tema pameran kali ini,” tuturnya.
Artinya lanjut Djentot, satu kesatuan yang terdiri dari tiga kekuatan dalam diri manusia yang menentukan segala tindakan seseorang, meliputi cipta, rasa dan karsa.
“Seluruh karya bermula dari perpaduan ketiga unsur tersebut, menjadikan manusia sebagai mahluk yang berbudaya,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News