Menghidupkan Mangkus dan Sangkil, Padanan Presisi untuk Efektif dan Efisien

Menghidupkan Mangkus dan Sangkil, Padanan Presisi untuk Efektif dan Efisien
Menghidupkan Mangkus dan Sangkil, Padanan Presisi untuk Efektif dan Efisien

TABLOIDELEMEN.com – Publik kerap meminjam kata “efektif” dan “efisien” kala menargetkan hasil kerja prima atau proses yang hemat biaya.

Padahal, khazanah bahasa kita memiliki mangkus dan sangkil sebagai padanan presisi yang telah menghuni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Mangkus mewakili makna berhasil guna, sedangkan sangkil berarti berdaya guna.

Kita perlu memahami dan mulai menerapkan penggunaan mangkus dan sangkil ini secara mendalam.

Tentunya agar narasi bahasa Indonesia tampil lebih berwarna, otentik, dan berkarakter kuat.

Bacaan Lainnya

Melansir penjelasan Rahmi Yulia Ningsih via kanal YouTube Binus First, kata mangkus berakar kuat dari bahasa Minang yang melambangkan sesuatu yang mustajab atau manjur.

Sementara itu, sangkil menyimpan sejarah etimologi yang unik.

Referensi kamus bahasa Gayo mengartikan sangkil sebagai gerakan tanduk binatang yang sukses mengenai sasaran demi membela diri.

Tak hanya itu, Baud Sastra Jawa pun memaknai sangkil sebagai kondisi tepat sasaran atau “kena”.

Fakta sejarah ini menegaskan bahwa leluhur kita telah lama memiliki konsep presisi dalam berbahasa.

Meskipun mangkus dan sangkil merupakan warisan autentik Nusantara, mayoritas penutur saat ini justru lebih gemar melafalkan istilah asing.

Berbagai faktor memicu kondisi ini, tetapi Rahmi menyayangkan apabila kosakata seindah ini harus lenyap menelan waktu.

Oleh karena itu, penulis, jurnalis, dan masyarakat luas patut mempopulerkan kembali istilah tersebut dalam komunikasi publik maupun tulisan ilmiah.

“Langkah kecil ini akan membuktikan bahwa kosakata Indonesia sejatinya sangat kaya dan tidak kalah saing dengan bahasa mancanegara,” katanya.

 

 

Pos terkait