Minat Baca Masyarakat Sempat Turun
Jasa dan sepak terjang Roro yang tak kenal ampun melayani para peminat buku dan mengajarkan aneka pengolahan sampah, membuat ia meraih sejumlah penghargaan.
Dalam lomba perpustakaan desa tahun 2013 yang mendapat juara 1 tingkat kabupaten dan tahun 2014 mendapat juara harapan I di tingkat provinsi.
Bahkan pada tahun 2017 Perpuseru dan Cocacola Foundation di jakarta memberikan 3 unit komputer dan uang Rp 7 Juta ata predikatnya sebagai perpustakaan terbaik di Indonesia.
Sejumlah penghargaan itu tidak lantas membuat perpustakaan yang bermarkas di sebuah rumah tradisional Jawa bergaya era awal Abad 20 di RT 03 RW III Desa Muntang ini bertambah ramai.
Hal ini karena adanya provokasi dari pihak yang tidak suka dan menghembuskan isu miring. Hal ini membuat warganya cenderung membatasi diri, termasuk anak-anak mereka.
“Tahun 2015 – 2016 pengunjung turun drastis, dari yang tadinya seribu lebih pengunjung menjadi separuhnya.
Munculnya gadget membuat anak-anak juga lebih suka sibuk bermain dari pada membaca,” kata perempuan yang masih Trah Dipokusumo ini.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News