TABLOIDELEMEN.com – Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan program pemerintah untuk mendukung pendidikan siswa kurang mampu melalui Dinas Pendidikan.
Tentunya, untuk mendapatkan bantuan PIP tersebut, siswa harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Nah, selain pengusulan PIP oleh Dinas Pendidikan di setiap daerah, anggota legislatif juga dapat mengusulkan penerima PIP dalam bentuk aspirasi.
Aspirasi anggota legislatif merujuk pada bantuan pendidikan yang alokasinya melalui mekanisme usulan atau aspirasi dari anggota legislatif kepada pemerintah.
Sumber Aspirasi
Anggota legislatif baik yang duduk dalam Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengidentifikasi dan dapat mengusulkan atau merekomendasi siswa yang membutuhkan untuk mendapatkan bantuan PIP.
Proses ini melibatkan anggota legislatif yang mengajukan daftar nama siswa yang layak mendapatkan bantuan PIP kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau instansi terkait.
Setelah proses usulan ini akan berlanjut dengan verifikasi data oleh pihak yang berwenang.
Tujuan
Penyaluran bantuan PIP tetap bertujuan sama seperti PIP usulan lainnya, yaitu memberikan bantuan pendidikan kepada siswa dari keluarga kurang mampu.
Namun, dengan adanya keterlibatan anggota dewan, harapannya jangkauan penerima bantuan bisa lebih luas dan lebih tepat sasaran.
Karena para anggota legislatif lebih mengetahui kondisi daerah pemilihannya.
Transparansi dan Akuntabilitas
Pengajuan usulan melalui anggota legislatif bisa meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Sebab melibatkan lebih banyak pihak dalam proses verifikasi dan penyaluran bantuan.
Prosedur mendapatkan PIP Aspirasi Anggota Legislatif
Identifikasi Penerima
Anggota legislatif melakukan survei dan identifikasi siswa yang membutuhkan bantuan di daerah pemilihannya.
Mereka bisa mendapatkan informasi ini dari laporan masyarakat, sekolah, atau lembaga sosial.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News