TABLOIDELEMEN.com – Anda pasti pernah mendengar istilah Marhaenisme, Marhaen dan Marhaenis.
Benar sekali, istilah itu menjadi bagian pemikiran Bung Karno Presiden Republik Indonesia pertama yang tentu tidak bisa hilang begitu saja di dalam masyarakat.
Lalu, apakah istilah marhaenisme, marhaen dan marhaenis itu masih populer hingga saat ini?
Apakah generasi saat ini mengetahui kalau ajaran-ajaran tersebut telah memberikan sumbangsih besar terhadap bangsa Indonesia?
Perbedaan Marhaen, Marhaenis dan Marhaenisme
Mengapa istilah tersebut harus dibedakan dan seperti apa perbedaan sebenarnya?.
Buku “Dibawah Bendera Revolusi Jilid 1 tulisan Bung Karno”, telah menjelaskan perbedaan dari istilah-istilah tersebut.
BACA JUGA: Profil Pelajar Pancasila, Ternyata Begini Rencana Strategis Kemendikbud
Pada Kongres Partindo yang diselenggarakan di Mataram 1933, Bung Karno menyampaikan beberapa butir keputusan yakni:
Marhaenisme
Marhaenisme adalah sosio-nasionalisme dan sosio demokrasi.
Sekaligus menjadi cara perjuangan dan azas yang menghendaki hilangnya tiap-tipa kapitalisme dan imperialisme.
Marhaen
Marhaen yaitu kaum proletar Indonesia, kaum tani Indonesia yang melarat dan dan kaum melarat Indonesia yang lain-lain.
BACA JUGA: Keluarga Besar Marhaenis Jateng Dukung Calon Presiden Anak Ideologis Bung Karno
Marhaenis
Marhaenis adalah tiap-tiap orang bangsa Indonesia, yang menjalankan Marhaenisme.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News