Ajarkan Tertib Berlalu Lintas
Lalu pada tahun 2013, mendapat penugasan di satuan yang sama tetapi pindah ke Unit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) atau sekarang dengan sebutan Unit Keamanan Keselamatan Berlalulintas (Kamsel) hingga saat ini.
Kiprahnya dalam melestarikan kearifan lokal cukup banyak, antara lain Juara 1 film dokumenter tingkat Polda Jateng tahun 2015
BACA JUGA: Wayang Bawor. Gebrakan Satlantas Polres Purbalingga Sosialisasikan Operasi Keselamatan
Lalu, juara II lomba Public Speaking tingkat Polda Jateng tahun 2015.
Pada tahun 2016, masih menjadi Polisi di Unit Kamsel, Teguh Riyanto kembali berinovasi membuat Wayang Lalu Lintas sebagai media sosialisasi kepada masyarakat.
Bripka Teguh Riyanto Anggota Unit Kamsel Satlantas Polres Purbalingga menjadi dalang Wayang Lalu Lintas yang berubah nama menjadi Wayang Bawor (Bangga Woro Woro). Foto: Unit Kamsel Satlantas polres Purbalingga
Aksi-aksinya mengantarkan dia menjadi juara Inovasi Favorit kegiatan Dikmas Lantas melalui Wayang Lalu Lintas.
“Wayang Lalu Lintas ini menjadi alat sosialisasi.Harapannya dengan cara ini pesan-pesan lalu lintas, keselamatan berkendara bisa tersampaikan pada masyarakat,” katanya.
Terutama kepada anak-anak, wayang ini untuk mendekatkan Polisi Lalu Lintas (Polantas) kepada mereka.
BACA JUGA: Wayang Bawor. Gebrakan Satlantas Polres Purbalingga Sosialisasikan Operasi Keselamatan
Tujuannya adalah memotivasi anak agar lebih mengenal Polantas, bukan sebagai sosok yang menakutkan. Tetapi mengenalkan Polantas sebagai sahabat anak dan juga sahabat masyarakat.
Harapannya, agar anak-anak akan paham tugas mulia Polantas dan mencontoh kedisiplinan dan ketegasan serta tertanam karakter yang kuat.
Karena, budaya disiplin dalam lalu lintas merupakan hal penting yang harus dimiliki setiap orang di Indonesia.
Sejak Usia Dini
Disiplin berlalulintas merupakan perilaku taat dan patuh terhadap tata aturan tertulis ataupun tidak tertulis.
Ketidakdisiplinan dalam berlalu lintas menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan di jalan. Hal ini akan memicu tingginya tingkat kerawanan kecelakaan.
“Oleh karena itu, pendidikan berlalu lintas wajib tertanamkan sejak dini. Ketika mereka sudah memasuki usia cukup untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi, mereka sudah paham betul dan mampu menerapkan disiplin berlalu lintas,” katanya.
Langkah demi langkah ia lalui dengan aktif dalam bingkai kegiatan kebersamaan dengan masyarakat.
Kegiatannya berkali-kali viral di media sosial dalam melestarikan kearifan lokal. Rekam jejak kiprahnya sudah tersemat di mesin pencari google.
Setahun kemudian, Teguh Riyanto berhasil masuk nominasi Polisi Teladan mewakili Polres Purbalingga dari 35 Polres se-Polda Jawa Tengah.
Dia berhasil menjadi juara 1 Polisi Teladan mengungguli 12 nominator lain dengan perolehan nilai 2946 poin.
Pada tahun yang sama dia terpilih menjadi desainer stand terbaik dalam Purbalingga Expo 2017.
Tidak hanya itu, Teguh sering juga memunculkan ide kreatif dan inovatif.
Seperti sosialisasi tertib lalulintas dengan kuda lumping, Polantas Masuk Desa, Dikmas Lantas On The Truck, Safari Jumatan, Police goes to Pesantren, Wayang On The Road, dan Dai Kamseltibcar lantas.
Tahun 2019 menjadi juara III pelatih Polisi Cilik dan pada tahun 2022 mengantarkan Polisi Cilik menjadi juara I tingkat Polda Jateng.
Saat terjadi erupsi Gunung Semeru di Lumajang tahun 2021 dan Gempa Cianjur tahun 2022, Wayang Lalu Lintas yang berubah nama menjadi Wayang Bawor (Bangga Woro Woro) juga ikut hadir.
Bergabung dalam program Polda Jateng Hadir Peduli Semeru dan Polres Purbalingga Peduli Gempa Cianjur.
Tentunya, untuk memberikan trauma healing bagi anak-anak di lokasi pengungsian.
Saat itu, Teguh juga menghadirkan Badut Si Braling yang merupakan maskot Satlantas Polres Purbalingga untuk menghibur anak-anak.
Bisa Menjadi Ladang Pahala
Bapak dari Muhammad Ahnaf dan Muhammad Afsar mengaku bertugas sebagai polisi, banyak sukanya. Karena, menurutnya tugas polisi itu mulia.
Sebetulnya tidak ada kata duka. Hanya konsekuensi dalam pelaksanaan tugas, jarang berkumpul bersama keluarga.
Tetapi itulah konsekuensi polisi, yang harus siap kapan pun dan di mana saja. Pisah dengan keluarga, libur tetap bekerja, sudah menjadi pilihan profesi.
Selain mengabdi di Polres Purbalingga, Bripka Teguh Riyanto juga aktif menjadi Seksi Pemuda dan Olahraga Kelurahan Purbalingga Wetan, Pembina Forum Komunikasi Remaja, Pembina Kampung Tertib Lalulintas Perum Griya Abdi Kencana Purbalingga.
Lalu, Pengurus Takmir Masjid Al Muhajirin, Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Muhajirin, Pembina Rohis Kabupaten Purbalingga dan Andalan Pembinaan Anggota Dewasa (Binawasa) Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Purbalingga.
“Bila ikhlas dan menjalani yang benar, semua itu bisa menjadi ladang pahala,” katanya

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News