Inara Ziya Andriyani, bocah berusia enam tahun menderita Cerebral Palsy (CP).
Anak pasangan Teguh dan Kustinah warga RT 03 RW 02 Desa Karanggedang Kecamatan Karanganyar hanya bisa tergelatak lemah tidak berdaya, bahkan untuk berbicarapun sulit.
Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh.
Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, yang biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan.
Inara yang genap berusia enam tahun pada 21 Desember 2021 ini hanya bisa tiduran. Kalaupun duduk, harus dibantu, itupun berposisi duduk sandaran.
Makanan yang bisa masuk ke tubuhnya hanya makanan halus. Protein nabati berupa sayuran selalu ditolak tubuhnya.
“Saat ini masih pakai popok dan makan makanan lembut seperti nasi diblender dicampur serelac. Kalau yang sayur-sayuran suka muntah. Saya terimakasih mendapat bantuan dari pemerintah, bantuan ini buat beli popok Inara,” tutur Kustinah (40) saat menerima program bantuan Orang Dengan Kecacatan Berat (ODKB) dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga yang diserahkan Wakil Bupati Sudono, di aula kecamatan Karanganyar, Jum’at (31 Desember 2021).

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update artikel lainnya di Google News