TABLOIDELEMEN.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan social commerce yang ingin jualan harus memisahkan fungsi media sosial dan e-commerce
“Tak boleh ada transaksi jual-beli di social commerce seperti TikTok Shop,” tegas Politisi Partai Amanat Nasional, Jumat 29 September 2023.
Ia mengatakan, hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
Pengaturan mengenai social commerce yaitu penyelenggaraan media sosial yang menyediakan menu fasilitas tertentu yang memungkinkan pedagang dapat memasarkan barang atau jasa
“Aturan itu merupakan revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020,” katanya.
Zulhas menegaskan, fungsi social commerce dan social media harus betul-betul terpisah.
Social commerce hanya boleh untuk mempromosikan produk seperti iklan di TV.
Menurutnya, social commerce tidak bisa menjadi e-commerce.
“Social commerce boleh ada iklan seperti TV, iklan boleh promosi silakan. Tetapi tidak boleh transaksional. Nggak boleh buka toko, buka warung. Nggak boleh jualan langsung,” tegasnya.
Untuk menjadi e-commerce itu harus punya entitas badan usaha. Jadi bukan berarti kami melarang TikTok Shop. Tidak. Kami mengatur kembali,” imbuhnya.
Sebagai informasi, TikTok Shop sudah mempunyai izin usaha dan kantor perwakilan perusahaan perdagangan asing sebagai social commerce.
Namun apabila ingin melayani transaksi di dalamnya, TikTok Shop harus menjadi e-commerce.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News