TABLOIDELEMEN.com – Siswa SMP Negeri 1 Padamara membaca massal menandai peluncuran majalah literasi karya siswa Pelita, di Lapangan Indoor sekolah setempat, Kamis 23 November 2023.
Peluncuran majalah ini menjadi satu rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-41 sekolah itu.
BACA JUGA: SMP Negeri 1 Padamara Raih Penghargaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dari Kemendikbud Ristek
Kepala SMP Negeri 1 Padamara, Titik Widajati mengatakan, peluncuran majalah literasi karya siswa ini sejalan dengan predikat untuk SMP Negeri 1 Padamara yang telah dua kali mendapatkan penghargaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka.
“Tahun 2021 dan 2022, sekolah kami mendapatkan penghargaan UKBI Adaptif Merdeka tingkat nasional dari KemdikbudRistek RI. Oleh kerena itu, kami merasa perlu mewadahi dan menfasilitasi kemampuan peserta didik itu dengan majalah siswa,” katanya.
BACA JUGA: Persatuan Wartawan Indonesia Dukung Bangga Macapat untuk Tingkatkan Literasi Digital
Selain itu lanjut Titik, pihaknya terus berkomitmen membiasakan untuk mengimpelementasikan Trigatra Bangun Bahasa.
Yakni, utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing.
“Karena hal ini merupakan salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan literasi di lingkungan SMP Negeri 1 Padamara,” katanya.
BACA JUGA: UMP Gelar Bulan Muhammadiyah Library Festival, Tingkatkan Budaya Baca Buku
Koordinator UKBI SMP Negeri 1 Padamara, Untung Pujiarto menambahkan, SMP Negeri 1 Padamara akan terus mengkampanyekanTrigatra Bangun Bahasa sekaligus mendukung Adibasa dan Adiwangsa.
“Maksudnya, Adibasa berarti bahasa yang baik dan Adiwangsa berarti bangsa yang unggul. Menjadikan bahasa Indonesia sebagai modal utama dan sumber kekuatan untuk menjadi negara yang maju. Sebagai bangsa yang maju dan utama,” katanya.
Majalah Literasi Siswa
Pemimpin Redaksi (Pemred) Majalah Pelita, Sinta Dewi Rinjani mengatakan, majalah ini bernama Pelita yang merupakan akronim dari Pelajar Literasi Tangguh.
“Slogan semangat kami adalah berbicara tentang kita. Ini artinya, bahwa kami sebagai pelajar akan terus berbicara positif tentang literasi dengan karya tulisan yang penuh motivasi,” katanya.
Ia mengaku bangga mendapat amanah menjadi Pemred untuk edisi perdana ini. Ada sebanyak 30 siswa dari kelas VIII dan IX menjadi tim redaksi untuk menyajikan aneka rubrik.
“Banyak tantangan sih, seperti mewawancarai Kepala Sekolah dan para guru. Kan biasanya Bapak Ibu Guru yang bertanya kepada kami para siswa, ini malah kami yang bertanya secara rinci kepada Bapak Ibu Guru. Tapi asyik juga, saya dan teman-teman berlatih keberanian,” katanya.
Selain peluncuran majalah, sejumlah acara memeriahkan perayaan yang mengusung tema mewujudkan peserta didik yang berprestasi, santun dan berakhlak mulia.
Seperti, jalan sehat berkarakter yang bertabur aneka doorprize, lomba menyanyi kreasi baru, lomba antar kelas, kejuaraan futsal dan bola voli serta tasyakuran.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News