Ekstrakurikuler broadcasting
Pembentukan tim yang boleh disebut dengan Conten Creator ini berawal dari rintisan ekstrakurikuler broadcasting di SMK Ma’arif NU Bukateja.
Walaupun peserta kegiatan ekstrakurikuler masih sangat sedikit, hanya berjumlah 5 siswa. Namun, keprofesionalan dan dedikasinya tidak dapat diragukan.
“Padahal di sekolah kami tidak ada program keahlian broadcasting atau multimedia. Yang ada program keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor serta Akutansi dan Keuangan Lembaga,” katanya
Candra mengatakan, sebelum merintis ekstrakurikuler broadcasting, pihaknya kali pertama mencari para siswa yang sering mengupload karya foto dan video di media social.
“Kami memilih para siswa yang mempunyai hobi bermain media social,” katanya.
Sebelum terjun peliputan acara, para siswa menerima pengetahuan cara menggunakan kamera dengan benar, teknik pengambilan gambar, dan tentunya termasuk editing video
“Para siswa ini akan bertugas menajdi operator kamera dengan pendampingan dari para guru,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News