Obat Penambah Darah dari Akar Burdock

Ekstrak tanaman Arctium lappa L atau Burdock. Foto: Tim PKM UNAIC
Setelah perlakuan selama 14 hari terhadap hewan coba, tikus dianastesi dan tindakan pembedahan dengan pendampingan bersama dr.hewan dan diambil organ hati (hepar) dan memasukan kedalam NBF 10% untuk pengawetan organ selama pengiriman sampel orhan ke Laboratorium PA.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium yang berupa sediaan preparat dapat melihat potensi ekstrak Akar Arctium lappa L sebagai hepatoprotektor.
Sehingga kita dapat melakukan penelitian lebih lanjut seperti uji toksisitas subkronik dengan dosis yang berbeda.
Salah satu manfaat A. lappa yaitu sebagai penambah darah (hemoglobin dan hematokrit) pada penderita anemia.
Anemia merupakan gambaran rendahnya konsentrasi hemoglobin atau ketidaksesuaian hematokrit dengan nilai ambang batas
Penyebabnya karena rendahnya produksi eritrosit dan hemoglobin serta meningkatnya kerusakan eritrosit (hemolisis) atau kehilangan darah yang berlebihan.
Ada beberapa faktor penyebab Anemia, seperti defisiensi zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin A dapat menjadi penyebab dari anemia gizi dan perdarahan postpartum penyebab kematian pada ibu hamil.
Defisiensi zat besi merupakan masalah nutrisi utama di negara berkembang dan penyebab utama anemia di dunia, salah satunya anemia defisiensi besi.
Terapi imunonutrisi pada penderita anemia defisiensi besi dapat melakukan dengan asupan gizi bahan herbal untuk meningkatkan imunitastubuh dalam memproduksi eritrosit dan hemoglobin pada darah.
Tumbuhan herbal yang berpotensi sebagai imunonutrisi pada anemia defisiensi besi yaitu burdock.
Saat ini, tingkat toksisitas burdock belum banyak penelitian terutama bagian akar.
Sehingga tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek toksisitas dan pengaruh pemberian ekstrak akar burdock terhadap fungsi hepar pada hewan coba.
Sedangkan hasil penelitian ini berpotensi menghasilkan produk penambah darah dalam mengatasi anemia defisiensi besi yang berbahan herbal akar burdock yang terstandarisasi BPOM.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News