TABLOIDLEMEN.com – Sebanyak 31 Desa di Kabupaten Purbalingga menyatakan sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
Para Kepala Desa ini menyatakan komitmen bersama dihadapan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam acara Launching Pengembangan DRPPA, di Balai Desa Toyareka Kemangkon, Rabu 14 Desember 2022 lalu
Bupati Tiwi menuturkan, tahun 2021 Kabupaten Purbalingga terpilih menjadi Kabupaten percontohan DRPPA bersama Kota Semarang.
Dua desa itu Desa Sempor Lor Kecamatan Kaligondang dan desa Pandansari Kecamatan Kejobong.
Pada hari ini, bertambah lagi 31 desa yang menyatakan sebagai desa DRPPA, sehingga di Kabupaten Purbalingga sudah ada 33 desa DRPPA.
“Saya memang mengharuskan dan mendorong para Kades perempuan ini untuk lebih dahulu agar bagaimana desanya bisa dilaunching sebagai desa DRPPA. Karena biasannya perempuan mempunyai kepedulian tinggi terhadap permasalahan social,” katanya.
Bupati Tiwi berharap, di tahun 2023 masing-masing kecamatan bisa terimplementasi. Bahkan berharap seluruh desa di Purbalingga (224 desa) bisa menjadi desa ramah perempuan dan peduli anak.
Dijelaskan Tiwi, tujuan dari pembentukan desa DRPPA antara lain agar ada penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak
Kemudian, mengurangi angka dispensasi nikah dini, memberdayakan perempuan melalui berbagai pelatihan, mendorong munculnya keterwakilan kaum perempuan di pemerintahan,
“Untuk mencapai tujuan tersebut tidak mungkin dikerjakan sendirian, harus merangkul seluruh elemen masyarakat yang ada di desa, baik tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, agar tujuan DRPPA tercapai,” kata Tiwi.
Sementara Sekretaris DinsosdaldukKBP3A, Pandansari mengatakan, tujuan launching ini adalah untuk memperkenalkan program DRPPA kepada seluruh masyarakat yang ada di Purbalingga.
Juga memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi serta tersedianya sarana dan prasarana public yang ramah perempuan dan anak.
“Disamping itu untuk memperkecil kesenjangan gender, meningkatkan peranan perempuan terutama dalam bidang politik, pengambilan keputusan dan ekonomi.” Tuturnya.
Dalam kegiatan itu, Bupati Tiwi mengukuhkan Relawan Sapa (Sahabat Perempuan dan Anak) yang bertugas di 31 desa tersebut.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News