TABLOIDELEMEN.com – Pemberlakuan lima hari sekolah di Kabupaten Purbalingga masih sebatas wacana.
Meski masih dalam kajian, namun banyak faktor yang menjadi pertimbangan jika tetap 6 hari atau jika menjadi 5 hari sekolah.
“Salah satu pertimbangan adalah pasti kultur masyarakat. Ini baru wacana yang masih dalam bentuk konsep kajian,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi, Rabu 30 Juli 2025.
Tri Gunawan juga belum bisa menyimpulkan apakah plus dan minusnya 5 hari sekolah.
Apalagi masih wacana belum bisa menajdi jaminan dampak pada pola 5 atau 6 hari sekolah.
Jika akan menerapkan 5 hari sekolah, maka sekolah perlu mempersiapkan diri dengan baik.
Termasuk menyediakan fasilitas yang memadai, menyusun jadwal yang efektif, dan memastikan ketersediaan guru.
Tak hanya itu, faktor pertimbangan lain yaitu orang tua perlu terlibat dalam proses penerapan sekolah lima hari untuk mendapat pemahaman mengenai manfaat dan tantangan sistem ini.
Kemudian ada dampak psikologis, lingkungan dan kelelahan dari siswa dan guru.
“Meski begitu, sisi baiknya, murid bisa lebih banyak waktu memahami materi pembelajaran,” katanya.
Tabloidelemen.com sebelumnya berkabar, Pemkab Purbalingga belum memastikan penerapan pelaksanaan kebijakan lima hari sekolah untuk jenjang TK, SD, dan SMP.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News