Legenda Putri Ayu Limbasari, Pilih Tapa Pendem untuk Selamatkan Desanya

Pementasan Tarian Putri Ayu Limbasari oleh siswa SMP Negeri 2 Purbalingga saat acara Pesona Putih Biru peringatan 60 tahun SMP Negeri 2 Purbalingga, di sekolah itu, Sabtu 3 Agustus 2024
Pementasan Tarian Putri Ayu Limbasari oleh siswa SMP Negeri 2 Purbalingga saat acara Pesona Putih Biru peringatan 60 tahun SMP Negeri 2 Purbalingga, di sekolah itu, Sabtu 3 Agustus 2024

TABLOIDELEMEN.com – Desa Limbasari merupakan satu dari 16 desa di wilayah Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga.

Potensi temuan peninggalan neolitikum, batik tulis, wisata alam Patrawisa menjadi daya tarik tersendiri desa yang berada sekira 15 km dari pusat Kabupaten Purbalingga.

Selain yang menyimpan banyak kekayaan, Desa Limbasari juga terkenal dengan legenda Putri Ayu Limbasari.

Bacaan Lainnya
Montage dibuat

Melansir Good News From Indonesia, sosok Putri Ayu Limbasari tidak lepas dari seorang penyebar dakwah dari Turki bernama Syech Gandiwasi yang datang kepada Panembahan Senopati di Mataram untuk memohon izin untuk dapat menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Syekh Gandiwasi ini bisa menyingkirkan gangguan makhluk halus hingga menghasilkan nama wilayah Desa Dagan.

Setelah melakukan perjalanan, Syekh Gandiwasi kemudian tinggal di sebuah hutan yang kemudian terkenal dengan nama Limbasari.

Sosok pendakwah ini memiliki seorang murid bernama Ketut Wlingi.

Kelak murid ini dinikahkan dengan anaknya yang bernama Siti Rumbiah.

Dari pernikahan ini, mempunyain seorang putri bernama Sri Wasiati.

Sri Wasiati inilah yang kemudian terkenal dengan julukan Putri Ayu Limbasari dengan kecantikannya yang mempesona mata banyak orang.

Tidak terkecuali para adipati yang berada di sekitarnya. Lamaran yang datang secara bersamaan ini membuat Putri Ayu Limbasari bingung.

Karena itulah, adik dari Putri Ayu Limbasari yakni Wlingi Kusuma memberikan syarat agar bisa mengalahkannya supaya dapat menimang kakaknya.

Pilih Tapa Pendem untuk Selamatkan Desanya

Tetapi kesaktian Wlingi Kusuma membuatnya tak bisa terkalahkan.

Namun para adipati ini melakukan kecurangan dengan mengeroyok Wlingi Kusuma.

Mereka kemudian memotong bagian tubuh, lantas menguburkan beberapa bagian tubuh dari Wlingi Kusuma tersebut.

Kematian Wlingi Kusuma yang tidak semestinya membuat Putri Ayu Limbasari semakin bingung.

Sehingga memohon petunjuk dari Tuhan Semesta Alam dengan melakukan tapa pendem hingga meninggal dunia.

Putri Ayu Limbasari mengambil langkah itu agar bisa menyelamatkan desanya.

Pasalnya bila ia memilih salah satu adipati, akan banyak orang yang datang ke desanya untuk melakukan tindakan kriminal.

Setelah kejadian ini, keluarga Putri Ayu Limbasari meninggalkan padepokan dan menuju ke Srandil hingga akhir hayat mereka.

 

 

Pos terkait

Montage dibuat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *