Pengajar Sejarah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Johan Wahyudi menilai lagu Joko Tingkir Ngombe Dawaet tersebut sebetulnya tidak bermaksud untuk melecehkan.
Sebab, pilihan diksi Joko Tingkir hanyalah bentuk sampiran. Inti yang diambil adalah di bait berikutnya. Dalam kacamata seni untuk seni, hal yang dipersoalkan sebetulnya bukanlah suatu masalah.
“Di sini saya memakai sudut pandang Gus Dur ini. Jadi seni untuk seni ya. Kalau kesadaran sejarah bisa mispersepsi,” katanya.
“Jangan-jangan bikin lirik ini memang untuk mengingatkan generasi milenial ada tokoh yang namanya Joko Tingkir,” lanjut Johan.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News